Lihat ke Halaman Asli

M Syarbani Haira

Berkarya untuk Bangsa

Mengenal Seni Bela Diri Kuntau di Nusantara

Diperbarui: 29 Agustus 2019   00:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Latihan Silat Kuntau di Pedalaman Kalimantan (akurat.co)

Tulisan saya, edisi hari Minggu, 25 Agustus lalu, tentang beragam budaya Banjar terkait perkawinan, sedikit menyinggung soal salah satu seni budaya Banjar, yakni Seni Bela Diri Kuntau. Sedikitnya ada 7 inbox pribadi via FB dan WA, mengomentari kontens tulisan itu, bahkan satu di antaranya dari Kuching, Serawak, Malaysia. 

Bak kor mereka seperti kompak satu suara, tak setuju. Katanya, tak benar kebudayaan Melayu khususnya di kawasan Asia Tenggara itu mau punah. Mereka bahkan meyakini akan tetap eksis, apalagi sudah muncul gagasan melakukan modernisasi model dan pola penampilan, termasuk sosialisasi, pelestarian kesenian bela diri Kuntau tersebut. 

Memang, berdasar pengalaman saya pribadi, yang sejak kecil tinggal di belahan bumi Banjar, Kalimantan Selatan, khususnya di kawasan Hulu Sungai, kawasan yang secara antropologis kerap disebut Banjar Hulu (pedalaman) --untuk membedakan dengan mereka yang tinggal di kawasan Banjar Kuala (khususnya mereka yang tinggal di kawasan pesisir Sungai Martapura, dan sekitarnya).

Bagi warga Banjar Hulu, tradisi Seni Bela Diri Kuntau belumlah mati, seperti digosipkan banyak pihak. Perkumpulan seni bela diri lokal ini masih eksis, bahkan menjadi lestari, karena aktor-aktornya kerap diundang pada event perkawinan. 

Berbeda dengan etnik Banjar Kuala yang semakin hari semakin terkena arus modernisasi, jarang sekali ada pertunjukan Seni Bela Diri Kuntau, seperti event perkawinan. Meski begitu, Taman Budaya Banjarmasin, cukup kerap melakukan berbagai pertunjukan kebudayaan lokal, termasuk Seni Bela Diri Kuntau.

Sayangnya, pengunjungnya masih terbatas, yakni hanya para pencinta seni saja, dan sejumlah stakeholders terkait, yang jumlahnya pun tidak seramai penonton dangdut, atau konser rock, band, dsb ... 

Seni bela diri Kuntau, adalah salah satu khazanah kebudayaan bangsa Asia Tenggara. Seni ini tumbuh dan berkembang di wilayah tanah Melayu, khususnya Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Singapura. Lebih spesifik lagi, seni bela diri ini berkembang di bumi Kalimantan, kawasan yang bersatu dengan bumi Malaysia dan Singapura.

Maka itu tak heran jika kartun anak-anak produksi Malaysia, dalam serial Upin dan Ipin, dalam episode tertentu ditayangkan seni bela diri Kuntau ini. Tuh Dalang, sebagai salah satu tokoh utama di Desa Durian Runtuh, berkali-kali pamer seni bela diri Kuntau ini, bahkan mengajarkan anak-anak se generasi Ipin dan Upin tentang Silat Kuntau ini. 

Pesilat Kuntau Perempuan Melumpuhkan 4 Laki-laki (suclip.com)

Menurut riwayat dari mulut ke mulut, Silat Kuntau di Bumi Kalimantan (termasuk Malaysia) berawal sejak abad ke-14. Kala itu, sejumlah pendatang dari China dan Taiwan yang mengembara hingga kawasan Malaysia dan Kalimantan, untuk berdagang, bekerja sebagai buruh, dan perantau lainnya bergabung dengan pribumi melawan penjajah.

Ciri khas Kuntau adalah latihannya yang tertutup, yang terbatas pada daerah tertentu, keluarga tertentu, kampung tertentu, dan kelompok tertentu. Meski berasal dari China, dalam praktek tak terlihat berasal dari aliran Shao Lin, yang terkenal itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline