Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul mengadakan kerjabareng dalam konsep jejaring pengelolaan sampah terpadu. Program ini sebelumnya telah terlaksana dan berhasil merangkul Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) dan Pemerintah Caturharjo. Saat ini kegiatan pengelolaan sampah terpadu berfokus pada titik desa Kuroboyo, Bantul.
Ketua MPM PDM Bantul, Rudi Suharta, Memimpin langsung rapat rutin program pengelolaan sampah di Dukuh 11, Kuroboyo, Bantul, Sabtu (13/5).
Adapun beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan oleh MPM PDM Bantul terkait perluasan Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA) di wilayah Yogyakarta ( UAD, UMY, UNISA) dengan Kelurahan Caturharjo menggandeng PCM Pandak Barat yang mana program ini memiliki peluang bersinergi dengan Majelis Lingkungan Hidup (MLH) , membangun konsep jejaring berfokus pada sektor pertanian yang ada di desa Poncosari, dan pengadaan pelatihan dan pendampingan kader 20 PCM dimana kader tersebut akan mendapatkan sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai tokoh pemberdayaan masyarakat. Beberapa program diatas menjadi tolak ukur keaktifan dalam membangun persyarikatan Muhammadiyah di Daerah Bantul.
Selain itu, berjalannya program ini tidak lepas dari pendanaan yang dicanangkan bersumber pada Lazismu dan APBKal untuk memberikan fasilitas dan kelancaran dalam menjalankan program pengelolaan sampah terpadu sehingga mampu berdampak pada masyarakat sekitar. Rudi Suharta menjelaskan diakhir rapat bahwa nantinya jika kita berhasil merangkul UAD, UMY, dan UNISA harapannya MPM dapat mengakses dana internal ataupun eksternal PTMA meliputi dana Brin, Dikti, dan CSR Bank. (rzk)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H