Lihat ke Halaman Asli

Jiwa Penuh Malu

Diperbarui: 12 April 2023   03:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jiwa Penuh Malu

Jiwa yang rikuh penuh malu
Menatap putihnya lembaran kertas berdebu
Di atasnya sering kugambar titik titik dosa
Padahal senja sedang menyambut giliran
Ketika gelap malam menggantikan

Jiwa yang malu penuh berdebu
Mengering di lantai bumi-Mu yang terhampar
Kering kerontang sudah seluruh laju tak berwajah
Betapa sungguh panjangnya waktu dilalui
Membersihkan kotoran yang sering kubuang

Jiwa yang berdebu penuh malu
Tersentak ditelikung laku kayuh bayu nafsu
Betapa liar nian langkah ini berjalan
Tak satu pun dari tubuh lunglai ini bersisa
Kuledakkan semua partikel yang lama bersemayam

Jiwa yang lunglai kering kerontang
Bepergian dan terbang penuh lamunan
Tempat kedamaian yang jauh nian
Meneratas perjalanan penuh kelembutan  
Halus lembut pesan-Mu mencabik hatiku

Bandung, 12 April 2023

Illustrasi : Jiwa Penuh Malu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline