Gigil pagi menyelinap menyeruak
air bersibak lalu berhenti bergerak
lalu turunlah jutaan kabut
ruang pandang kini tertutup
Di pagi kedelapan belas Ramadhan
Nafas pagi terantuk lagi, puan
membasuh riam jerami yang dingin
disertai gemericik sepotong ingin
kabut lembut di pagi Ramadhan
Melintasi berundak-undaknya bebukitan
seolah Ia berpesan bahwa ia akan pergi
sebentar lagi, sepekan lagi
Kupandang semesta ruang maghfirah
buncahannya menerbitkan anugrah
senandung do'a terbawa bayu
menjatuhkan rindu satu persatu
Bandung, 09 April 2023
Illustrasi: Kabut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H