Untuk penaku yang berpostur tinggi
Tetaplah menari seiring langkah kaki
Teruslah berjalan meski kaki terkoyak duri
Tulislah reka rupa warna untuk kanvas pertiwi
Gulungan ombak di pesisir parangtritis
Membesar menerjang karang yang miris
Bukan harapan yang semakin menipis
Saat Baginda Sulaiman menguji Balqis
Keluh kesah teramat membentang panjang
Berdiri di pintu berperisai terpampang
Sudahkah engkau menjadi yang terbuang
Merendapkan duka menjadi pemenang
Bundaku, teramat jiwa kering kerontang
Menahan irama yang berdegup panjang
Menyudahi nafas yang kian terpangkas
Berputar berkeliling dalam laju teratas
Siapkan bekal nak, kata ayahanda
Jangan lupa hingga sisa tenaga, ananda
Sebab segaranya samudra luas nian
Di tepian telaga menanti kedamaian
Banudung, 20 Maret 2023
#Diary_2014
#Antologi_Puisi_Engkaulah_Belahan
Illustrasi: Pena
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H