Seorang lelaki sedang merenungkan bulan
ia berdiri mematung berjam-jam lamanya
bibirnya rapat tak berbicara, tanpa suara
hatinya penuh tanya
Lelaki itu termenung menatap cahaya
pesona yang dipancarkannya membuatnya terbata
seperti pertapa yang kehilangan gumpalan kata
lalu, matanya berkaca-kaca
Lelaki itu berikrar di waktu senja
kelak akan aku buktikan semua tutur kata
pada saat yang tepat dalam perhitungan masa
dan akan kubawa hatiku seutuhnya
untuk kekasih paling dipuja
Langkah lelaki itu kini berbeda
di lubuk terdalam hatinya hanya ada satu nama
senandung lirih pun keluar dari bibirnya
diiringi petikan dawai harpa di tangannya
Tak terasa hening malam pun menjelma
terlintas sekelebat sosok wajah jelita
lelaki itu sangat faham, ia tak dapat melupakannya
tak lama kemudian, ia diam seribu bahasa
Cimahi, 04 Juli 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H