Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Lelaki Itu Merenungkan Bulan

Diperbarui: 4 Juli 2019   05:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unsplash

Seorang lelaki sedang merenungkan bulan
ia berdiri mematung berjam-jam lamanya
bibirnya rapat tak berbicara, tanpa suara
hatinya penuh tanya

Lelaki itu termenung menatap cahaya
pesona yang dipancarkannya membuatnya terbata
seperti pertapa yang kehilangan gumpalan kata
lalu, matanya berkaca-kaca 

Lelaki itu berikrar di waktu senja
kelak akan aku buktikan semua tutur kata
pada saat yang tepat dalam perhitungan masa
dan akan kubawa hatiku seutuhnya
untuk kekasih paling dipuja 

Langkah lelaki itu kini berbeda
di lubuk terdalam hatinya hanya ada satu nama
senandung lirih pun keluar dari bibirnya
diiringi petikan dawai harpa di tangannya 

Tak terasa hening malam pun menjelma
terlintas sekelebat sosok wajah jelita
lelaki itu sangat faham, ia tak dapat melupakannya
tak lama kemudian, ia diam seribu bahasa 

Cimahi, 04 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline