Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Saat Rimbun Bunga Menjatuhkan Diri

Diperbarui: 16 Juni 2019   02:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.aliexpress.com/

kepercayaan akan tumbuh seirng waktu dan lelaku
bukan hanya itu, ia juga berkembang seirama hatimu
tahukah kami, ketika sebaris do'a dimunajatkan menuju Tuhan
ia menembus dimensi langit setelah merobek taburan bintang 

lalu, berjalanlah si pejalan itu dengan langkah gontai
seusai ia mengetahui tentang himpitan angan yang dibawa serunai
ia menyadari bukan satu-satunya lelaki dari banyak lelaki  
namun ia tersanjung saat rimbun bunga menjatuhkan diri

dan lelaki itu sejenak tertawa sejenak lalu tertegun
bola matanya mengitari sumber suara di balik rerimbun daun
hei tuan, aku sudah menjatuhkan hati di sini, di bidang dadamu
sudikah tuan memelihara dan menjaganya untukku?

riuh tarikan angin bercampur deru rintik hujan
menyaksikan dua sosok saling menggandeng tangan  
baris cakrawala senja saling melempar bisikan  
dan dua tatap mata saling beradu bergantian 

Cimahi, 16 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline