Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Betapa Berharganya Sebuah Keberadaan

Diperbarui: 13 Juni 2019   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

by: unsplash

Dik
pastikan bahwa ketulusanmu sudah sangat teruji
bukan oleh orang lain tapi melalui cermin nurani sendiri
sebab pertemuan adalah pertanda dimulainya perjalanan
di lorong zaman dan digiring  balutan waktu yang panjang

Dik
tentang anak-anak rindu yang sudah tertanam dalam
sanggupkah engkau menolaknya bahkan memuntahkannya
sesungguhnya telah kuracik mereka dengan do\a-do;a mulia
hingga mereka tumbuh dan berkembang menyusun kekuatan 

tahukah engkau  Dik
di pertemuan sucinya kecupan  yang telah bersama kita lalui  
ada lingkar bara api yang memaksa menyusup ke dalam hati
ia menyelinap dalam kumparan nafsu di pori-pori fisik diri
sungguh dahsyat ia berperang, terus menyerang ulu hati 

Dik
kepada siang yang selalu saja terus menerjang rintang  
atau geliat pagi yang enggan serta dipadati dengan kemalasan
keduanya telah mengantarkanmu ke peraduan petang
lalu engkau tinggal menikmati gelap malam yang temaram 

aku sarankan padamu, Dik
tak usahlah engkau tergugu nafsu yang menyeret ragu
biarkan saja anak-anak rindu itu bergeliat bermekaran
sehingga tepat pada saat aku sedang lama tidak bersamamu
akan engkau rasakan betapa berharganya sebuah keberadaan 

Cimahi, 13 Juni2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline