Lihat ke Halaman Asli

Dik, Gerimis pun Berjatuhan

Diperbarui: 12 Juni 2019   00:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bigstockphoto.com

Dik,
karena setiap orang bertambah usia
barangkali aku atau kamu telah lupa
ketika gerimis hujan membasahi tubuh kita
aku membawakanmu payung untuk kita pakai berdua 

Dik.
aku selau mengingat kenangan itu sebagai nostalgia
saat itu sekumpulan mendung hitam terus terjaga
aku merasa mereka memperhatikan laku tingkah kita
yang terus bercengkrama ditemani rintih gerimis yang lama 

Dik.
mungkin inilah saatnya kusampaikan setumpuk rasa
ketika perjalanan kebersamaan ini kita bangun bersama
tentu saja dinamika yang kita lewati begitu banyaknya
hingga kepadamu aku harus berterima kasih seperti apa

Dik
lihatlah gerimis yang rintiknya terus berjatuhan  
kudengar suara lirih dari tegur sapa di antara mereka
mereka seperti iri melihat kita menyanyikan lagu cinta
dan aku merasa kita sedang menuju puncak kedewasaan 

Dik
kita sudah melewati banyak lubang jarum yang berhimpitan
namun lesung pipimu tak bertanda secuil pun kesedihan
dan kini saatnya kita menghimpun halaman perjalanan
dengan segala kebersamaan yang kita  keluh kesahkan 

Cimahi, 12 Juni 2019, Pukul 00:01 WIB

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline