Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Rintik Hujan di Bulan Juni

Diperbarui: 8 Juni 2019   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

rintik hujan di bulan Juni
iramanya meluruhkan kepingan hati
ketika leluruh rasa mempatri wujud ragawi
lalu yang tersisa hanya suara sunyi 

rintik hujan di bulan Juni
mencabik hening malam dengan fitrah diri
setelah genap satu bulan melatih perilaku hati
semoga jejaknya terus tertanam abadi 

rintik hujan di bulan Juni
menanamkan dendam di jurang yang dalam
pada nestapa bangsa nan sarat kegelisahan
tangis pertiwi semoga tak terus menjadi

rintik hujan di bulan Juni
menjadi saksi rangkai kisah sejati
dari penantian panjang putra puteri negeri
merintis embrio kekuatan baldatun NKRI 

rintik hujan di bulan Juni
turun perlahan membuahi seisi bumi  
memadati segenap ruang dan pori-pori
agar kehidupan tak pernah mengenal kata mati 

rintik hujan di bulan Juni
mewujud kiblat peradaban masa kini
sebab sebuah ideologi bangsa sejati
sudah terlahir di negei ini, di bulan Juni 

rintik hujan di bulan Juni
menampik risau rintang dan duri
jayalah Indonesiaku, kini dan nanti
jadilah teladan kemajemukan bangsa sejati 

Cimahi, 08 Juni 2019

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline