Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Juni, Puisi dan Kopi

Diperbarui: 7 Juni 2019   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image caption

adalah kopi
sahabat paling akrab penulis diksi
bersamanya larik-larik terurai
besertanya lirik-lirik menjuntai

kuseduh pekat hitam kopiku
untuk mewakili dalamnya rasa rindu
dalam setiap putarannya ada keinginan
pada gores lingkarnya teruntai kegelisahan 

jika pada secangkir kopi
di dalamnya sudah tertanam potret satu diri
mari berhitung berapa cangkir telah tertuang
sejumlah itulah rasa rindu dapat dikenang 

aku penikmat kopi di hulu pagi
seraya menembangkan lagu-lagu hati
ditemani lintasan segaris wajah yang samar
namun aku yakin itulah hakikat yang terkabar 

menyadari legamnya kopi hitam
gores senyuman jadi miniatur kehidupan
betapa berharganya sebuah keberadaan
betapa bernilainya hidup yang penuh kesyukuran 

Cimahi, 07 Juni 2019

#rindu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline