Lihat ke Halaman Asli

Kotaku Sayang, Jangan Malang

Diperbarui: 26 Oktober 2016   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi: sesawi.net

di kotaku, jangan lagi ada banjir
bisik hati ini terus saja menyindir
menyaksikan duka menggenang di hilir
lupa pada takdir?
ini bukan takdir 

banjir itu datang tak bisa dielakkan
mengingatkan kita semua tentang sebuah perlakuan
ya, kita sudah melupakan area utara perbukitan
itu wilayah hulu, tempat teraman menampung hujan
dan sekarang sudah berdiri jejalan permukiman
kita semakin lupa pada sifat air
ia selalu mencari hilir 

jika wilayah hulu sudah kita lupakan
lereng-lereng di tengah pun kita habiskan
terus kita lupa kisah panjang pembabatan hutan
alih fungsi lahan terus terjadi dan kita ijinkan
tata ruang kota pun kita abaikan
dengan seribu satu alasan 

kita sudah lupa ternyata
pada legenda hutan belantara
kita merubahnya jadi area wisata
padahal ia adalah mizan semesta seperti kata Qur'an
yang tersambung menuju bintang 

kotaku sayang, jangan kau malang
engkau masih menjadi kota kesayangan
lihat saja senyum indah dari bibir Tuhan
ketika menciptakan parahyangan 

ah, kata-kata telah berceceran
air mata sudah terlanjur bertumpahan
yang tersisa hanya rintih penyesalan
lalu kita bersegera sujud kepada Tuhan
untuk meminta ampunan? 

Bandung, 25 Oktober 2016
Keterangan Gambar: Banjir bandang melumpuhkan Jalan Pasteur di Bandung, Senin petang tanggal 24 Oktober 2016. (Ist)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline