berbaris satu-satu
putaran zaman digerus waktu
hatiku, jiwaku ditikam rindu
berjajar satu persatu
pusaran waktu bergores biru
pelangi itu berwajah rindu
berpendar satu demi satu
tikaman terus menghunjam hulu
sepi pagi di fajri menikamku
berdetak satu
mengalahkan waktu
jiwa membiru
berdentang waktu
di pusaran berlalu
aku menunggumu
Bandung, 19 Oktober 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H