Lihat ke Halaman Asli

Janganlah Geram

Diperbarui: 11 Oktober 2016   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi: www.fatosdesconhecidos.com

setangkup buluh perindu
menyusup dan menggebu
melupakan semua lelahku
berdiri, merendap, terpaku

tajamnya bilah pedang
tak sanggup memisahkan  
senyawa yang kuat bersatu
tak berjarak dibelah waktu

silau panas sambung menepis
butiran debu lenyap menghilang
ribu batas lengkung bergaris
memandu riwayat perjalanan

silap sengketa bersilat lidah
melerai kusut pertengkaran
khilaf semata berbuat salah
terurai benang persoalan

janganlah tuan berhati geram
terbuai lamunan masa silam
sudilah puan menjadi tujuan
menuai harapan masa depan

Jogja, 11 Oktober 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline