tak tahu lagi pada siapa
memapar harap dan asa
ketika setumpuk luka
memanggang di rusuk dada
di balik tutur bait do'a
terselip tujuan bersama cita
juga rasa ketakutan
melintasi pikir beterbangan
rajutan rindu
ditambah pekat lugu
menguak masa yang berlalu
dihempas dari waktu ke waktu
langkah terus meretas
termangu di tapal batas
kaki terus mendaki
di pusar cabaran tak berhenti
cinta tak pernah usai
tak berpaling hingga selesai
mengikuti bisik-bisik dari hati
dari jiwa para pejuang sejati
Bandung, 09 Oktober 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H