Lihat ke Halaman Asli

[RoseRTC] Centik Mayang

Diperbarui: 16 September 2016   05:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi: www.sajak4baris.com

desir angin pun kini menghempaskan  
jejak-jejak waktu yang disamarkan  
kubela seluruh hadrat ruh dan jasad  
di centik mayang gapura berabad  

pada banyak tepi kuurai mimpi-mimpi  
bentang selimut diri teruslah memagari  

dan jenjang berhenti pada setiap pagi  
bungkamnya hati, duhai, sentuhanmu Sari  

kupahat duri-duri di jantung nisbi
ketika romansa ini melahirkan sunyi 

dan hujan september berjatuhan kini 
menyusun genang yang terus menjadi 

kulepaskan baris-baris khayalan
menyapu habis hasrat gharizah dan kenang
bertekuk dalam posisi menunduk pasrah
juga pada tumpukan dinding buku yang pongah

aku, noktah kerdil tak berdayaitu 
adalah totalitas milik-Mu di segenap waktu
sungguh semuanya tak bisa kutentang
bahkan untuk menempuh perjalanan panjang

terbata seluruh ruang di dadaku 
segenap harap tergugu rindu, pada-Mu 
kehendak-Mu, Kuasa-Mu,  
mengasuh kerdil jiwaku

Bandung, 16 September 2016

karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Romansa September RTC,

logo-rtc-57d9e18c557b61e34387681b.jpg

Puisi sejenis yang diikutkan event Rose RCT:  Romansa 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline