Lihat ke Halaman Asli

Terima Kasih Rindu

Diperbarui: 12 September 2016   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi: twitter.com/sajak4baris

rintik di waktu senja meratap sejenak di tangisanmu
ia telah menjadi serupa gerimis di ujung mataku
selalu ada semangat ketika harap masih menjemputmu
mengintip di sela-sela wajah majnun sang perindu

bila esok masih bertajuk penantian
kiranya masih akan kau dengar lagu kerinduan
meskipun lunar-lunar sepi mewarna pagi
menyimpan seonggok luka di pahatan tadi

aku tak pernah memaksamau untuk tahu
sementara aku terjebak di pusaran rindu
sejumlah praduga yang jatuh entah dimana
menyeret pandangku menatap satu pesona

ya, dalam rindu ada bait-bait lagu
masih tersimpan rapi bersama jejak itu
rekahan dan serpihan bintang di angkasa
jatuh bersama puisi yang dipeluk masa

sungguh rintik hujan yang terus berjatuhan
menyadarkan aku pada satu kenangan
ketika pucuk malam menitipkan sebait rindu  
yang telah kutanam dalam-dalam di hatiku

Terimakasih rindu

Bandung, 12 September 2016

#efek setelah menikmati daging qurban




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline