Lihat ke Halaman Asli

Antologi Hujan

Diperbarui: 9 Agustus 2016   01:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi: www.everddaniel.com

kusekap basah dekapmu hujan
ketika rintik dan rinai berjatuhan
kutangkap lalu heningmu malam
yang menghilang ditelan pekat remang 

tak mudah melupakan rinaimu hujan  
ketika larik biru lambat menghilang
cambang terikat rusuk-rusuk tajam
lengkap sayapnya meliuk-liuk ringan 

mengejar cinta yang Maha Rahman  
tak semudah semisal mengurai rinai hujan  
kerap terjatuh ketika langkah mengejar
lalu diri lama terdiam tak ada ujar 

Bandung, 9 Agustus 2016




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline