Selain memberikan keasyikan ketika kedua bola mata menggerayangi kata-kata, Kompasiana juga memberikan pelajaran berharga mengenai dunia literasi apakah itu fiksi, prosa, artikel dan sebagainya. Dari banyak penulis, saya jadi banyak belajar tentang dunia kepenulisan, dunia yang pernah saya geluti, dulu ketika masih kuliah, lalu saya praktekkan ketika menjadi reporter lapangan di salah satu media cetak di Bandung, walaupun hanya bisa bertahan selama 3 (tiga) bulan. Dan kini saya sedang belajar menjadi pembaca setia kompasiana sekaligus menjadi kompasianer di rubrik fiksiana.
Sejak menjadi kompasianer di awal tahun, tepatnya 26 Januari 2016, saya tidak merasa kesulitan untuk mengupload naskah maupun memberikan vote atau sedikit komentar pada laman sahabat kompasianer yang lain, namun pada tanggal 30 Juli 2016 atau hari kemarin ada keanehan di perangkat android yang saya gunakan. Pada menu bar di pojok kanan gambar Icon ID saya berganti menjadi Febrianov.
Memang terasa lucu namun mengherankan, entah apakah karena sistem database user kompasiana yang kena tipu daya hacker ataukah ada hantu bergentayangan yang menggunakan fasilitas data storage yang disediakan admin kompasiana. Saya mencoba bolak-balik, namun wajah Profesor itu terus nangkring menggantikan icon ID saya, Syantrie Aliefya. Lalu saya coba memberikan koment balasan pada tulisan saya Balada Hujan persis di bawah akun Kompasianer WIld Forever eh Wild Flower seperti gambar di tulisan ini.
Saya mencoba melihat reaksi koment balasan untuk melihat apakah icon ID Syantrie Aliefya yang muncul, ehh ternyata yang nampak tetap icon ID Pak Profesor. Saya kaget, saking kagetnya saya tidak sempat melakukan aksi screen shoot atau tangkapan layar untuk mengabadikan moment aneh tersebut. Saya berharap saat itu Pak Profesor muncul, tapi ternyata tidak. Akhirnya saya memutuskan untuk membiarkan saja peristiwa itu terjadi dan berlalu bagai angin lalu.
Tapi dipikir-pikir unik juga kisah nyata yang saya alami selama menjadi kompasianer. Akhirnya saya membaginya untuk sahabat kompasiana semua, terutama untuk Pak Febrianov. Coba deh Pak, periksa gambar yang saya upload di tulisan ini, barangkali aja bapak bisa memberikan penjelasan terkait accident di kompasiana seperti yang saya ceritakan.
History nya saya upload naskah Balada Hujan pada tanggal 30 Juli 2016 pada jam 05:52:35 WIB, lalu Icon Id Pak Febrianov nangkring di HP saya sekitar pukul 10:, saya mencoba koment menggunakan akun ID Febrianov di bawah koment akun Wild Flower jam 10:20:22, sorenya saya mencoba koment lagi pada jam 15:48:07, yang muncul akun ID Syantrie Aliefya.
Tadinya saya mau menulis judul tulisan ini dengan Ada Apa Dengan Febrianov atau AADF, setelah dipikir-pikir tidak bagus, akhirnya saya menggantinya dengan judul Peristiwa Aneh di Wall Kompasiana.
Catatan: untuk mengupload naskah tulisan saya menggunakan Laptop jadul ketika di rumah, dan saat mobile dalam perjalanan saya menggunakan Gawai dengan merk Oppo Joy type R1001. Sistem operasi yang diinstall dalam perangkat saya Android Versi 4.2.2. dengan processor CPU Dual Core 1,3 GHz, kapasitas memori internal 512 MB, memori eksternal 8 GB.
Sampai tulisan ini dipublish, icon ID Febrianov tidak muncul lagi di Oppo Joy saya. Demikianlah kira-kira. sambil geleng-geleng kepala dan memohon maaf pada Pak Profesor Febrianov dari kejauhan
Bandung, 31 Juli 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H