Lihat ke Halaman Asli

Syamsu Rizal

Pengajar Belajar

Tukang Teriak

Diperbarui: 12 Oktober 2021   02:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dahi mengerut seraya telinga ditutup
Reaksi mereka kala udara sangat dalam kuhirup
Sebagian menganga seraya mata penuh murka
Reaksi mereka kalaku mulai bersua

Tak sedikit dari mereka yang bertanya, mengapa?
Padahal lebih indah bersua dengan cara biasa, sambung mereka.
Duduk bersila seraya kopi ku seruput
Reaksiku sebelum menyahut

Perlahanku sahut hingga larut
Reaksiku membawa mereka terhanyut
Dengan tenang, ku jawab mengapa tidak?
Bukankah ini seni?
Lebih tepatnya berteriak dengan seni

Salam Teriak




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline