Apam Fair ll berlangsung meriah di alun alun kota Sigli Kabupaten Pidie, Sabtu 16 Maret 2019. Ini tradisi warga yang telah diwariskan secara turun temurun untuk kita jaga kita lestarikan dan jadikan ini sebagai ajang promosi wisata budaya masyarakat Pidie ujar Roni Ahmad (Abusyik), bupati Pidie yang terkenal itu.
Apam (bahasa Aceh) atau kue serabi sangat melekat dengan kuliner dalam kehidupan masyarakat Aceh. Bahkan bulan Rajab dinisbahkan sebagai bulan "teut-Apam" yaitu bulan pembuatan (pembakaran) Apam.
promosi budaya
ajang apam fair ll di pidie tidak sebatas menampilkan proses dan pagelaran tradisi "teut apam" tetapi juga disuguhkan aneka gelar budaya seni tari warga setempat. Ajang ini menjadi tempat promosi wisata budaya.
tradisi "teut apam" fair ini bukan sebatas mempromosikan budaya namun juga upaya kongkrit melestarikan budaya kuliner yang telah turun menurun. Dengan arus informasi dan pergumulan budaya kuliner di era modern tentu saja diharapkan apam fair ini dapat menumbuhkembangkan budaya kuliner sekaligus mencintai dan mewarisi tradisi itu.
Apam fair yang berlangsung sehari penuh (16/3/2029) mendapat daya tarik warga. Tradisi ini dilombakan yang diikuti oleh perwakilan kecamatan. Ada 23 kecamatan yang turut serta, diakhiri acara kecamatan Grong2 keluar sebagai juara l, kecamatan Tangse dan sebagai juara ll dan lll.
dalam event ini juga dimeriahkan dengan pawai budaya yang diikuti oleh ragam komunitas sejak usia dini sampai pelajar dan siswa. Pagelaran budaya ini juga me jadi ajang promosi dan membangun kepercayaan diri bahwa Aceh sarat dengan nilai budaya yang diwarisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H