Huruf: Pallawa. Bahasa: Melayu Kuno. Tahun penemuan: 1935. Lokasi Penemuan: di sekitar kolam Telaga Biru (tidak jauh dari Sabokingking), Kel. 3 Ilir, Kec. Ilir Timur II, Palembang, Sumatra Selatan. Tempat penyimpanan: Museum Nasional Jakarta dengan nomor D.155. Info Tambahan: Prasasti ini tidak berangka tahun dihiasi gambar tujuh kepala ular kobra dan tulisan tediri dari 28 baris. Menurut J.G. de Casparis, prasasti ini berasal dari pertengahan abad ke-7 Masehi.
[caption id="attachment_269619" align="aligncenter" width="411" caption="Prasasti Telaga Batu 1 peninggalan Kerajaan Sriwijaya dari pertengahan abad ke-7 masehi"][/caption] Teks/Isi: Om siddham titam hamwan wari awai kandra kayet nipaihumpa, an amuha ulu lawan tandrum luah makamatai tandrun luah an hakairu muah kayet nihumpa unai umentem bhakti ni ulun haraki unai tunai kamu wanak mamu rajaputra, prostara, bhupati, senapati, nayata, pratyaya, hajipratyaya, dandanayaka.... murddhaka tuha an watakwuruh, addhyaksi nijawarna, vasikarana, kumaramatya, cathabhata, adhikarana, karmma, kayastha, sthapaka, puhawan, waniyaga, pratisara da kamu marsi haji, hulun hajo, wanak mamu uram niwunuh sumpah dari mammam kamu kadaci kamu tida bhakti dyaku niwunuh kamu sumpah tuwi mulam kadasi kamu drohaka wanun luwi yam marwuddhi. Terjemahan oleh G. Coedes: Om! Semoga berhasil…. Kamu semua, berapa pun banyaknya, putra raja…, bupati, senapati, nayaka, pratiyaya, orang kepercayaan raja, hakim, pemimpin… kepala para buruh, pengawas kasta rendah, vasikarana, kumaramatya, catabhata, adhikarana…, pekerja, pemahat, nakhoda, pedagang, pemimpin,…, dan kamu tukang cuci rajadan budak raja. Kamu semua akan mati oleh kutukan ini, jika kamu tidak setia kepadaku, kamu akan mati oleh kutukan. Selain itu, jika kamu berlaku sebagai penghianat, berkomplot dengan orang-orang… Prasasti Telaga Batu 1 menjadi salah satu bukti terkuat Palembang sebagai ibukota Kerajaan Sriwijaya, karena menyebutkan jabatan-jabatan (para pembesar) dalam pemerintahan yang hanya mungkin terdapat di ibukota kerajaan. rajaputra = putera raja prostara = perdana menteri bhupati = bupati senapati = panglima nayaka = pembesar/pejabat istana pratyaya = pegawai hajipratyaya = pegawai istana dandanayaka = hakim murddhaka tuha an watakwuruh = mandor (kepala buruh) addhyaksi nijawarna = pengawas rakyat wasikarana = ahli senjata kumaramatya = pengurus pemuda (pendidik/guru) catabatha = olahragawan adhikarana = petugas/pengawas bangunan karmma = pekerja (?) kayastha = jurutulis sthapaka = tukang (juru bangunan atau arsitek) puhawang = nakhoda waniyaga = pedagang pratisara = kepala pasukan marsi haji = pelayan istana hulun haji = penghuni istana Jabatan-jabatan di atas hanya tercantum pada Prasasti Telaga Batu 1, dan tidak disinggung atau disebutkan pada prasasti-prasasti lain. Beberapa jabatan itu merupakan jabatan tinggi dalam pemerintahan yang ada di ibukota kerajaan. Dapat diasumsikan prasasti itu pasti dipasang pada lingkungan yang didiami para pejabat tersebut. Dapat pula diasumsikan pusat pemerintahan Kerajaan Sriwijaya sangat mungkin berlokasi di sekitar areal kolam Telaga Biru, Palembang (disarikan dari berbagai sumber).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H