Lihat ke Halaman Asli

The Big Bang (Ledakan Besar) KAMMI IN UAD and UIN SuKa

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13465489681862503597

"Saudaraku semuanya... Selamat menciptakan sejarah, kalau selama ini kita membaca dan menikmati sejarah orang lain saatnya kita membentuk sebuah peradaban baru yang kemudian akan di kenang oleh generasi yang akan datang "Haqqa-iqul yaumi ahlaamul amsi, wa ahlaamul yaumi.haqqa-iqul ghadi" (Hasan Al-Banna). Harapan itu selalu Ada... Allahu Akbar.

Taukah anda bahwa The Big Bang atau ledakan besar yang menyebabkan terjadinya alam semesta ini tidak hanya terjadi sekali saja. Walau secara teori penciptaan alam semesta ada empat, pertama teori Dentuman menyatakan bahwa ada suatu massa yang sangat besar yang terdapat di jagad raya dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti, massa tersebut akhirnya meledak dengan hebatnya. Massa yang meledak kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan atau inti ledakan. Setelah berjuta-juta tahun massa yang berserakan membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang relatif lebih kecil dari massa semula. Kelompok-kelompok tersebut akhirnya menjadi galaksi yang bergerak menjauhi titik intinya. Teori ini didukung oleh adanya kenyataan bahwa galaksi-galaksi tersebut selalu bergerak menjauhi intinya.

Kedua, teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut teori ini pada mulanya alam semesta berupa sebuah primeval atom yang berisi materi dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar ke ruang alam semesta. Timbul dua gaya saling bertentangan yang satu disebut gaya gravitasi dan yang lainnya dinamakan gaya kosmis. Dari kedua gaya tersebut gaya kosmis lebih dominan sehingga alam semesta masih akan ekspansi terus-menerus.

Ketiga, teori Creatio Continua dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Teori ini menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehinggamengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini 90% materi alam semesta adalah hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.

Keempat, teori ekspansi dan kontraksi, teori ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu massa ekspansi dan massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta tahun. Pada masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga-tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur lain yang kompleks. Pada masa kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk meredup sehingga unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi bahwa partikel-partikel yang ada pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang ada pada zaman dahulu.

The big bang atau ledakan besar yang saat ini diyakini bahwa teori inilah yang mejadikan jagad raya. Hal tersebut bermula dari sebuah primeval atom yang berisi materi dalam keadaan yang sangat padat sehingga meledak disebabkan proton, netron dan electron yang ada di dalam atom tersebut sangat kuat. Ledakan tersebut juga mengahsilkan sebuah gaya yang bertentangan yaitu gaya gravitasi dan gaya kosmis sehigga dengan gaya ini akan terus membesar terkendali.

Lalau bagimana dengan The Big Bang KAMMI? Sebenarnya jika kita membuka sejarah pergerakan mahasiswa, maka kita melihat ada The Big Bang yang dilakukan oleh para pendiri atau Fouding Father dalam menciptakan sebuah organisasi besar yaitu KAMMI. Berawal dari “ The big bang atau ledakan besar” yang diadakan FSLDK X di Universitas Muhammadiyah Malang. FSLDK Malang ini kemudian menetapkan beberapa sasaran yang ingin dicapai, antara lain: membangun pemahaman bersama tentang konsep Dakwah Islamiyah yang dijalankan para LDK, memperkuat ikatan dan jaringan antar LDK dan para aktivisnya, serta menentapkan aksi-aksi riil LDK dalam menyikapi krisis bangsa yang sedang terjadi. Perdebatan seru muncul pada tataran operasionalisasi, yaitu bagaimana LDK mewujudkan sikap pandanganya terhadap permasalahan bangsa yang terjadi pada saat itu, tanpa menyeret lembaga ini ke dalam pusaran politik praktis. Akhirnya, diambil inisiatif jalan t

1346550498481061671

engah yaitu melanjutkan pembahasan mengenai hal ini di luar forum FSLDK yang sudah terjadwalkan sejak semula. Menindaklanjuti hal tersebut dibentuklah tim Formatur yang beranggotakan 8 orang peserta. Tugas utama tim formatur ini adalah membahas dan memformulasikan bentuk respon LDK terhadap krisis nasional yang terjadi. yang pada akhirnya tim Formatur ini juga sampai pada kesepakatan bahwa wadah itu bernama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) pada tanggal 29 maret 1998.

Tidak berhenti di situ saja, Fahri Hamzah yang saat itu menjadi ketua umum KAMMI yang pertama, membuat pencitraan diseluruh media massa, Koran, elektronik dan program kerja rill KAMMI untuk kampus atau mahasiswa dan masyarakat. Sehingga walaupun pada saat itu KAMMI yang masih seumuran jagung, KAMMI mempunyai bargening politik dan diperhitungkan dalam kancah perpolitikan di Indonesia.

So, why with the big bang KAMMI In UAD and UIN SuKa? Bedasarkan catatan sejarah KAD yang hampir kurang lebih 11 tahun, KAD sudah menggoreskan dan memicu ledakan-ledakan besar. Berawal dari susahnya KAMMI berhadapan dengan para birokrasi kampus yang mempunyai meanstrim menolak gerakan laian selain IMM, sampai didirikan KAD dan menguasai beberapa fakultas dan jurusan, walau saat ini mengurang, tetapi sungguh merupakan ledakan besar yang dilakukan oleh para fouding father KAD di UAD.

Begitu juga KAMMI UIN, “ledakan besar” sudah di lakukan oleh ust. Fatahillah Abrar sampai kepemimpinan akh Agus Purnomo. Agenda-agenda besar digulirkan dari menjadi korlap (koordinator lapangan) dan kordum (koordinator umum) di setiap Aksi di DIY, mengadakan Kajian Muslim Negarawan yang diadakan tiap pekan, sampai seminar nasional Negeri 5 Perkara dan lain-lain, yang sebenarnya hal tersebut sudah melewati dan keluar dari agenda proker.

Bedasarkan realita diatas,

13465509551447438171

sebenarnya “ledakan besar” sudah dilakukan oleh para pendiri dan perintis KAMMI di UAD dan UIN. Tetasan air mata darah dalam berdakwah di kampus tersebut, tertutupi oleh semagat mereka untuk memimpikan suatu saat nanti jika mereka kembali kempus UAD atau UIN, mereka mendengar bahwa kampus tersebut sudah dikuasai dan dipimpin oleh KAMMI. Inilah PR yang harus dipikirkan oleh akh Asmika Rahman ketum KAD dan Firas Silmi ketum KAMMI UIN periode 2012-2013, untuk membuat “ledakan besar” program kerja di kampus mereka masing-masing untuk mencapai impian leluhurnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline