Lihat ke Halaman Asli

Syamsul Hidayat

Founder Kopi Seduh Institute

Mencari Banondari

Diperbarui: 26 Mei 2020   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Eeeh... Banondari

Geulis ka wanti wanti, Endah na malih warna
......... Lamun teu ka untun tipung Katambang beas, matak paeh ngabale bangke, matak edan leuleuweungan.....Nyangigir asa gigireun, Nangkarak asa luhureun... "

Seorang yang jatuh cinta, akan memiliki segudang ilustrasi dan imajinasi tentang sosok yang dicintainya. Segala kemegahan harta benda tak ada artinya jika seseorang sudah jatuh hati pada seorang perempuan. Hasrat ingin memiliki, rasa rindu setiap saat, terbayang selalu wajahnya sikapnya yang sempurna.

Saya hanya menebak, apakah seorang pencipta lagu ini punya perasaan istimewa dengan sosok perempuan bernama Banondari. Sehingga ia begitu dahsyat mengungkapkan rasa hatinya dalam lirik lagu yang kemudian lagunya menjadi fenomenal, dan bahkan konon bernuansa mistis. "Bambung Hideung".

Siapakah Banondari, hingga beberapa seniman menjadikannya tokoh dalam puisi dan tembang-tembangnya. Ternyata ia seorang janda cantik, manis dan terhormat.

Alkisah, Banondari adalah permaisuri dari seorang raja Alengka, Rahwana. Ketika Rahwana kalah dalam pertempuran perang dengan Ramayana pada edisi perebutan Dewi Sinta, kemudian Rahwana kembali ke Alengka dalam keadaan terluka, menyadari akan kekalahan serta kesalahannya. Rahwana-pun mengungkapkan penyesalannya di depan permaisuri tercintanya, Banondari.

Tembang Cianjuran dengan judul "Rahwana Ceurik" mengilustrasikan dengan jelas bagaimana begitu cintanya Rahwana terhadap Banondari. Dan begitu menyesalnya ia karena telah tergoda oleh wanita lain.

Menjelang ajalnya Rahwana berpesan : "Banondari... Maneh anu sabar tawekal... Akang menta hampura ka awak maneh anu geulis... Aduh poma ulah rek gagabah mun rek boga salaki deui...."

Suami mu telah tiada, Banondari Aku-pun mencarimu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline