Lihat ke Halaman Asli

Syamsul Bahri

coretan seadanya berawal dari minum kopi.

Melalui Sinergitas, Makassar Akan Memiliki RPH Modern Terintegrasi

Diperbarui: 2 Maret 2020   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)

Perencanaan pengembangan Rumah Potong Hewan (RPH) Ruminansia Tamangapa, Manggala, Kota Makassar mengacu pada beberapa prinsip, yaitu : aspek yuridis (hukum), aspek filosofis, sosial ekonomi, aspek lingkungan/ekosistem.

Berikut Petikan Wawancara Eksklusif Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar, Abd. Rahman Bando, Live di Radio RRI Pro 2 Makassar melalui sambungan telepon.

Apa inovasi terbaru di Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar?

Kami dalam desain program jangka panjang, salah satu yang dianggap menjadi inovasi adalah menggagas pembangunan pasar ternak modern terintegrasi atau pasar hewan modern terintegrasi di Kota Makassar. Dimana, salah satu integrasinya adalah pasar hewannya, mulai dari dari hewan besar sampai hewan kesayangan, mulai dari hewan konsumsi sampai hewan hoby, mulai dari hewan seperti kerbau, sapi, kelinci, humster, bahkan jangkrik, disitu nanti akan dijual. Itu yang pertama.

Kemudian yang kedua, nanti di dalamnya ada rumah potong hewan yang standar nasional, bahkan kami akan mengarah hingga standar internasional. Yang ketiga, di dalamnya ada pusat kesehatan hewan atau Puskeswan. Bahkan, kami bercita-cita kedepan bisa menjadi rumah sakit hewan. Yang keempat adalah laboratorium kesehatan hewan. Yang kelima, didalamnya nanti ada industri pengolahan biogas dari limbah ternak yang ada di kawasan itu, dalam rangka mewujudkan kawasan mandiri energi biogas di kelurahan Tamangapa.

Kemudian, berikutnya adalah ada industri pengolahan pupuk organik dengan memanfaatkan sisa atau ampas dari proses pengolahan biogas tadi. Berikutnya, ada industri pengolahan daging untuk menjadi bahan setengah jadi, termasuk misalnya proses menjadi nugget, sosis, bakso, dan lain sebagainya.

Stakeholder apa saja yang terlibat?

Pertama, Grand Desain perencanaannya itu melibatkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan bersama dengan konsultan yang ditunjuk termasuk melibatkan fakultas atau prodi Kedokteran Hewan di Unhas.

Kemudian, juga mendapatkan masukan dari Persatuan Dokter Hewan seluruh Indonesia, Sulawesi Selatan Barat, Sulselbar untuk memberikan masukan-masukan lalu nanti tahapannya kami sudah melakukan pertemuan dengan stakeholder terkait termasuk penambahan luas area lahan yang ada di lokasi.

Anggaran tersebut dialokasikan di Dinas Pertanahan Kota Makassar tahun ini. Kita rencana akan menambah lahan kira-kira 2-3 hektar dalam rangka upaya mewujudkan pasar hewan modern terintegrasi itu. Kita membutuhkan minimal 15 hektar kedepannya, dan harapan kita kalau ada 20 hektar agar lebih luas untuk bisa ditempati untuk menjajakan baik hewan kesayangan maupun hewan konsumsi.

Kami juga sudah beberapa kali pertemuan, dan terakhir kemarin hari senin, kita rapat koordinasi dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur dan atas arahannya akan rapat lagi dengan stakeholder terkait terutama untuk para pedagang ternak, para pengusaha pemotongan hewan, kami akan undang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline