Berawal dari sekadar kebiasaan menulis status FB yang terdiri dari beberapa paragraf, ternyata menarik perhatian teman yang sudah puluhan tahun bergelut dalam dunia jurnalisme. Bahkan dia memiliki blog pribadi dengan ratusan tulisan hingga mengelola media online.
Sepertinya om (panggilan akrab) punya sedikit kemampuan menulis. Begitu pesan WA yang dikirimkan setelah melihat beberapa postingan status di linimasa Facebook. Hal yang membuat saya sedikit tersanjung namun selebihnya menganggap sebagai sesuatu yang biasa.
Tak berhenti disitu, pesan berikutnya pun masuk yang berisi agar beberapa tulisan (status) yang saya posting dirilis di media online yang dikelolanya. Dengan lincah saya pun mengirimkan beberapa foto sesuai permintaannya. Dan dalam beberapa hari, beberapa tulisan saya dirilis namun tentunya setelah melewati proses edit.
Setelah itu saya semakin termotivasi untuk menulis dan bahkan mencoba mencari referensi untuk membuat blog sendiri. Saya sadar bahwa ini sesuatu yang terlambat karena sudah banyak yang memiliki blog pribadi. Bukanlah sesuatu hal yang baru.
Namun intinya, saya berusaha untuk senantiasa melangkah dan tidak hanya dengan rutinitas. Akhirnya, saya pun memiliki blog sendiri walaupun dengan tulisan yang masih dapat dihitung jari.
Minat menulis yang mulai terbangun membuat saya terus mencari hal yang baru. Salah satunya dengan mendaftar dan bergabung di Kompasiana.
Walaupun ini juga bukan hal baru buat orang lain yang sudah lama bahkan memiliki ratusan hingga ribuan artikel. Tapi itu bukanlah sesuatu yang membuat semangat saya menjadi surut. Intinya, lagi-lagi saya berpikir, bahwa saya juga harus mencoba. Tak peduli orang lain sudah lama dan lebih duluan menggelutinya.
20 Januari 2020 saya secara "resmi" terdaftar di Kompasiana. Bagi sesuatu yang baru tentulah sangat menyenangkan. Sama halnya ketika sedekade yang lalu saya dibantu seorang teman membuat akun di media sosial Facebook.
Tulisan perdana tentunya masih teringat dengan baik tanpa harus menelusurinya. Selain waktu bergabung yang belum lama, tulisan pun juga masih sangat sedikit.
Judul yang saya pilih pada saat itu adalah "Produsen kopi terbesar tetapi bukan peminum kopi terbanyak". Dalam pencarian referensi, saya mengetahui bahwa sudah banyak tulisan tentang itu yang berseliweran di media online. Sehingga saya pun berusaha menulis dengan cara berbeda namun tentunya menuliskan atau mencantumkan sumber referensi jika ada yang dikutip dalam artikel.