Lihat ke Halaman Asli

Perenungan Atas Lebah dan Kartu Sakti Jokowi

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bagaimana agar manusia mencapai tujuannya? Satu pertanyaan ini akan membawa kita dan mengantarkan kita pada satu jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan. Namun tidak cukup dengan satu jawaban langsung jika kita menginginkan suatu jawaban yang utuh, dibutuhkan beberpa pertanyaan turunan. Pertanyaan turunan yang mengantarkan pada satu konklusi atas jawaban pertanyaan pertama. Pertanyaan turunan tersebut diantaranya adalah apakah tujuan manusia yang ingin dicapai?, apakah tujuan yang ingin dicapai bersifat individual ataukah komunal?, setelah menemukan jawaban atas tujuan maka diajukan pertanyaan lanjutan yakni instrumen apa saja yang berkaitan dengan tujuan, bagaimana subtansi dari masing-masing instrumen sehingga antara instrumen penunjang yang satu dengan instrumen penunjang yang lain saling saling menopang dan tidak saling bertentangan? Pertanyaan-pertanyaan turunan harus dijawab dan dipahami dengan konferehensif barulah kita menemukan jawaban yang memuaskan akan pertanyaan utama ‘bagaimana manusia mencapai tujuannya?’.
Apabila pertanyaan yang cukup umum diatas ditarik dalam konteks yang lebih spesifik semisal ‘bagaimana agar bangsa ini mencapai tujuannya?’ maka pertanyaan turunan yang diajukan setidaknya sama dan disinilah kita menemukan hal yang menarik untuk dijawab.
Indonesia sebagai sebuah bangsa terdiri dari berbagai etnis, suku dan kelompok. Masing-masing dari ketiganya terdiri dari unsur terpenting yakni individu. Sebelum menentukan tujuan dari suatu kelompok masyarakat maka tujuan dari masing-masing individu harus diurai terlebih dahulu, karena tujuan dari kelompok masyarakat adalah satu bentuk perwujudan dari berbagai macam tujuan individu. Apabila tujuan masing-masing individu tidak berjalan searah dan atas jalan yang sama, maka tidak ada konklusi rumusan atas tujuan kelompok atau masyarakat, masyarakat itu hanyalah wujud dari sekumpulan kelompok yang tidak mempunyai tujuan yang sama dan bisa dipastikan dinamika yang terjadi di dalam masyarakat hanyalah dinamika konflik interpersonal dan masyarakat hanya disibukkan sekedar pada mengharmoniskan tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Anggaplah satu tujuan dari suatu masyarakat tersebut menemukan titik temunya maka selanjutnya karena bangsa terdiri dari berbagai kelompok maka apakah tujuan dari satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat yang lain mempunyai satu tujuan yang sama? Jika tidak ada satu tujuan yang sama dari semua unsur bangsa maka bisa dikatakan bangsa tersebut tidak mempunyai tujuan.
Karena fokus bahasan kita tentang tujuan bangsa indonesia, maka kita semua (atau hanya segelintir saja) telah mengetahui tujuan bangsa indonesia sebagaiman tercantum dalam pembukaan UUD 45. Sebagai tujuan bersama, maka tujuan tersebut seharusnya merupakan perwujudan dari masing-masing individu, kemudian menjelma dalam bentuk tujuan masyarakat lantas terumuskan menjadi tujuan bangsa indonesia. Tanpa adanya kesadaran dari lapisan terbawah masyarakat (individu), maka bagaimana mungkin bangsa ini menemukan cara mencapai tujuan? Kesadaran berasal dari pengetahuan manusia akan suatau realitas kehidupannya dan pengetahuan akan kebutuhannya, baik kebutuhan sebagai seorang individu atau kesadaran individu sebagaia bagian tak terpisahkan dari masyarakat atau bangsa. Artinya kesadaran yang berangkat dari pengetahuan sebagai bentuk jelmaan batin masing-masing individu mungkinkah dibentuk dengan cara doktriner? Bukankah doktrin adalah sesuatu yang ditanamkan diluar kesadaran batin? Lantas mungkinkah doktrin atas rasa kebangsaan dan menentukan tujuan suatu bangsa melalui pendidikan berbasis doktrin seperti yang banyak terjadi di pendidikan formal kita?
Setelah sedikit menyinggung soal instrumen terpenting dalam menentukan tujuan bangsa, maka seyogyanya tujuan tersebuta akan mampu dicapai dengan cara bergotong royong mencapai tujuan yang sama dengan cara terorganisir dengan baik, dalam konteks ini bangsa hendaknya terbentuk dalam organisasi besar yang disebut dengan negara. Setiap organisasi pastinya membutuhkan pemimpin namun pemimpin sebuah bangsa tidaklah menentukan arah tujuan bangsa, namun dalam bentuk rumusan strategis dalam mencapai tujuan bangsa. Dalam rumusan strategisnya ia harus menentukan skala prioritas dalam masa kepemimpinannya, dan skala prioritas itu merupakan kelanjutan dari cara-cara sebelumnya karena strategi adalah cara-cara yang berkesinambungan. Dari uraian ini maka muncul konklusi-konklusi sebagai berikut ;
1. Tujuan adalah sesuatu yang maujud dan bereksistensi sebelum adanya negara dan pemimpin negara.
2. tujuan bangsa adalah perwujudan kolektif dari setiap individu dalam suatu bangsa
3. dalam mencapai tujuan dibutuhkan cara yang sistematis terukur dan berkesinambungan
Belajar dari cara lebah dalam konteks hidup atas tujuan bereproduksi, membuat rumah-rumah dan menghasilkan madu, ia mempunyai satu pemimpin yang disebut Ratu lebah. Uniknya, Sang Ratu lebah tidaklah melaksanakan hal-hal teknis untuk mencapai tujuan-tujuan diatas, semuanya dilakukan oleh para “rakyat” karena mereka mengetahui apa tujuan hidup mereka dan untuk apa mereka harus bersatu dan terorganisir. Maka bukankah hal yang aneh jika kita hidup sebagai sebuah bnagsa namun rakyat tidak sadar dengan kesadaran yang hakiki atas tujuan hidup kebangsaannya?, bukankah hal ynag aneh jika bukan rakyat sendiri yang tergerak untuk mencapai tujuannya sendiri dan hanya menggantungkan pencapaian atas tujuannya kepada pemimpinnya? Bukankah hal yang aneh jika pemimpin tidak merumuskan satrategi mencapai tujuan tidak berkesinambungan? Dan bukankah hal yang aneh jika pemimpin merumuskan hal yang sifatnya sangat taktis dan teknis, bukan strategis? Sepertinya kita harus banyak berguru kepada lebah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline