Hadis Ramadan #1#: Ramadan Syahrun Mubarak
"Telah datang kepada kalian bulan Ramadan", kata sang Nabi pada awal Ramadan di hadapan para Sahabatnya. ''Syahr[un] mubarak; bulan yang dibekahi", jelasnya.
"Pada bulan ini Allah mewajibkan kepada kalian berpuasa", lanjutnya. "Pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka jahim ditutup, setan-setan dirantai, di dalamya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, siapa yang terhalangi dari kebaikannya maka dia terhalangi dari kebaikan yang banyak", terangnya. Redaksi hadis ini dikutip dari riwayat Imam Nasai dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu.
***
Ramadan adalan bulan yang dibekahi oleh Allah. Berkah artinya kebaikan yang banyak. Ramadan datang membawa beragam kebaikan. Diantara kebaikan Ramadan diterangkan oleh Rasul dalam lanjutan hadits tersebut.
Pertama, Puasa. Ramadan dipilih oleh Allah sebagai waktu pelaksanaan puasa yang merupakan salah satu rukun Islam. Tentu saja pemilihan ini menjadikan Ramadan lebih istimewa dari bulan-bulan lainnya. Atau sebaliknya puasa diwajiban pada bulan Ramadan karena Ramadan bulan mulia. Menurut Ibnul Jauzi, kedudukan bulan Ramadan di sisi Allah dibanding bulan-bulan lainnya seperti kedudukan nabi Yusuf di hati Nabi Ya'qub dibanding putra Ya'qub yang lainnya.
Kedua, Pintu-pintu Surga Terbuka Lebar dan pintu neraka tertutup rapat. Buka tutup yang dibahasakan oleh kanjeng Nabi dalam konteks hakiki dan majazi (metaforik). Secara hakiki pintu-pintu surga memang terbuka lebar pada bulan Ramadan. Sementara pintu-pintu neraka tertutup rapat, dan tidak satupun pintunya terbuka sama sekali. Pembukaan pintu surga dan penutupan pintu neraka ini, kata para ulama sebagai bentuk pemuliaan (ikram) Allah terhadap para hamba-Nya yang saleh di bulan ini. Adapun makna majazi (kiasan dan metaforik) dari kalimat "pintu-pintu neraka ditutup" adalah tertutupnya akses terhadap jalan dan sarana keburukan pada bulan Ramadan. Sedangkan maksud ''pintu-pintu surga dibuka" adalah terbukanya secara lebar berbagai akses kebaikan. Dengan demikian maksud "pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup" adalah terbuka akses kebaikan dan tertutupnya akses keburukan, sehingga orang merasakan kemudahan melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan pada bulan Ramadan.
Ketiga, Setan-setan Dibelenggu, yakni setan dan jin jahat yang menggoda manusia melakukan keburukan diikat dan dibelenggu dengan rantai. Hikmahnya adalahagar mereka tidak leluasa mengganggu orang yang berpuasa.
Jika para setan diikat dan dirantai pada bulan Ramadan, lalu mengapa masih ada keburukan , kejahatan dan kemaksiatan yang terjadi pada bulan Ramadan? Maka jawabannya kata Imam Ibnu Hajar adalah, boleh jadi yang menjadi korban godaan dan was-was setan adalah mereka yang puasanya kurang sempurna karena tidak memperhatikan syarat, adab dan etika puasa. Atau boleh jadi yang dibelenggu hanya sebagian setan saja, yakni para pembesarnya dan tidak semuanya sebagaimana disebutkan dalam riawayat hadis yang lain. Atau maskudnya adalah berkurangnya keburukan pada bulan Ramadan. Karena kadang keburukan terjadi bukan hanya karena pengaruh godaan dan was-was setan, tapi karena jiwa yang kotor, kebiasaan buruk, dan sifat kesetanan pada diri manusia.
Keempat, Malam seribu bulan. Keistimewaan lainnya dari bulan Ramadan adalah malam seribu bulan atau Lailatul qadr. Dimana amal kebaikan pada malam tersebut kata Rasul lebih baik dari amal kebaikan yang dilakukan seribu bulan atau sekira 84 tahun. Malam tersebut terdapat pada malam ganjil di sepuluh terakhir Ramadan. Bagi yang menghidupkan malam tersebut karena tendensi iman dan ihtisab akan diampuni oleh Allah dosa-dosanya yang telah berlalui. Karena itu orang yang tidak memanfaatkan peluang kebaikan malam tersebut sesungguhnya telah terhalangi dari kebaikan yang banyak.
Pada akhirnya semua berpulang kepada diri masing-masing. Rasul mengabarkan, Ramadan adalah bulan penuh berkah, pintu surga dibuka lebar dan ada malam seribu bulan. Namun sejatinya kitalah yang harus bekerja keras untuk mendapatkan berkah Ramadan. Kita pula yang harus bersungguh-sungguh untuk mengetuk, membuka, bahkan memasuki pintu surga yang terbuka lebar itu. Atau bahkan kitalah yang harus mensurgakan hidup kita memlaui momentum Ramadan ini dengan memperbanyak amal saleh.