Salah dan dosa adalah sifat dasar dari manusia. "Setiap anak cucu Adam adalah pelaku dosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang bertaubat", kata Rasul dalam sabdanya, sebagaimana dalam hadis riwayat Ibnu Majah.
Artinya, manusia yang baik itu bukanlah yang tidak memiliki kesalahan. Tapi manusia terbaik menurut Nabi adalah mereka yang selalu memperbaiki diri melalui taubat.
Taubat yang diperintahkan Allah Subhaanahu Wa Ta'ala kepada manusia adalah Taubat Nasuha (taubat yang murni), sebagaimana firman-Nya :
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. ( At-Tahrim : 8 )
Taubat Nasuha itu memiliki lima kriteria utama yaitu :
Pertama, Ikhlas
Artinya taubat tersebut dilakukan semata-mata karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dimana yang menjadi pendorong taubatnya adalah cinta kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala , pengagungan, pengharapan dan takut dari azabNya. Bukan karena menginginkan sesuatu yang bersifat duniawi seperti harta, kedudukan, jabatan atau kemuliaan dihadapan manusia.
Kedua, Menyesali Dosa
Hendaknya seseorang menyesal dan bersedih atas kemaksiatannya yang telah lalu disertai cita-cita semestinya dia tidak pernah terjatuh dalam pelanggaran tersebut. ''An-Nadam taubah; Menyesal adalah (bukti) taubat", dawuh Nabi dalam sabdanya.
Ketiga, Berhenti