Lihat ke Halaman Asli

M Syamsiro

Pemungut Sampah, Pemanen Energi

Teknologi Tepat Guna untuk Masa Depan Indonesia

Diperbarui: 21 November 2015   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

 [caption caption="teknologi, tepat guna, energi, biomassa"]
[/caption]

Tidak begitu banyak orang yang peduli dengan pengembangan teknologi tepat guna di Indonesia, apalagi hal tersebut dilakukan oleh seorang ekspatriat yang sangat peduli pada negara berkembang seperti Indonesia. Itulah yang dilakukan oleh Dr. Nao Tanaka, seorang berkewarganegaraan Jepang yang sangat fasih berbahasa Indonesia dan sangat peduli dengan Indonesia serta menghabiskan banyak waktunya untuk tinggal di Indonesia.

Semenjak kunjungan pertamanya ke Indonesia pada tahun 1986, beliau sangat terpanggil hatinya untuk berbuat sesuatu bagi Indonesia. Dan hasilnya adalah apa yang sudah terangkum di dalam bukunya yang berjudul “Teknologi Tepat Guna dan Dunia Alternatif” yang merupakan rangkaian aktivitas pengembangan teknologi tepat guna di Indonesia.

Cerita dalam buku ini dimulai dari awal mula Dr. Tanaka datang ke Indonesia dan melakukan aktivitas pemberdayaan masyarakat bekerjasama dengan berbagai LSM yang ada di Indonesia seperti dibahas di Bab 1 buku ini. Pada Bab 2 diceritakan mengenai perjuangan beliau dalam menanggulangi pencemaran air yang sudah sangat parah. Beberapa teknologi dikembangkan sampai akhirnya ditemukan teknologi rotating biological contactor (RBC) dengan media lattice tiga dimensi yang sangat efektif untuk mengatasi air limbah yang ada.

Di samping itu, beliau juga mengembangkan teknologi konversi biomassa limbah pertanian dan perkebunan menjadi bahan bakar gas (syngas) untuk menggerakan mesin diesel. Teknologi yang disebut fluidized bed system ini menggunakan katalis tanah liat lokal sehingga sangat murah dalam hal opersaionalnya, seperti dijelaskan di dalam Bab 3 buku ini. Indonesia yang berada di wilayah katulistiwa sangat kaya akan potensi biomassa, bahkan dikatakan sebagai “Arab Saudinya” bioenergi.

Sehingga apa yang dikembangkan oleh penulis sudah sangat tepat dengan kondisi yang ada. Sistem energi biomassa ini juga telah dipresentasikan Dr. Nao Tanaka pada acara Seminar Nasional Energi Terbarukan yang diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Mesin Universitas Janabadra Yogyakarta beberapa waktu yang lalu.

Yang menarik dari apa yang telah dikembangkan beliau adalah bagaimana memanfaatkan potensi dan sumber daya lokal yang ada untuk proses pembuatan alat yang dikembangkan, sehingga biayanya jauh lebih murah hingga seperlima dari biaya yang dibutuhkan di negara maju.

Di bagian akhir buku ini diuraikan tentang alternatif pengembangan teknologi untuk masa depan dunia ketiga. Perlu dipikirkan bagaimana skema-skema bantuan internasional juga harus memfokuskan diri pada pengembangan teknologi tepat guna yang terbukti sesuai diterapkan untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia. Buku ini sangat layak untuk dibaca khususnya bagi kaum muda yang sepatutnya punya rasa nasionalisme yang kuat pada bangsa ini untuk dapat berbuat sesuatu dan memberikan kontribusi pada bangsa ini. Buku ini memberikan teladan pada kita, bagaimana orang asing juga sangat peduli dengan bangsa kita, dan ini menjadi tantangan buat kita yang notabene lahir dan besar di Indonesia.  

[caption caption="buku, resensi, teknologi, tepat guna, energi"]
[/caption]

 

Judul Buku        : Teknologi Tepat Guna dan Dunia Alternatif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline