Lihat ke Halaman Asli

Berpulang Segala Tenang

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pandangmu berparas malam bermaterai gemintang
Bermetamorfosa pada hening yang sulit kuterobos
rinduku padamu menjadi secarik syair sederhana saja
menari nari dalam gelap yang bisu hening
kunyanyikan dalam renyah lelap

Rindumu menjadi bintang di langit
Yang bertaburan pada gulita
Aku tak berharap angkasa raya

Mungkin dirimu
atau aku dan malam yang tegak
Tak lelah ketika semakin gugup,
Semakin jauh

Wajahmu tersisa di langit yang jingga
Datang dengan tiba tiba di balik kabut buram
Memuai di angkasa
Menyisa di sekujur pori poriku

Aku menjelma siang yang tak lagi berjumpa
Setelah segalanya berlalu sekejap
Hilang di balik awan yang kemudian juga jingga,
Lalu terlelap.

Kutinggalkan sajakku di deru ombak
Di antara kepak burung yang kembali keperaduan.
Kembali berpulang segala tenang,
Kututup sajakku.

Bandar Lampung.
251113.
Sam sagarmatha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline