Liburan adalah hal yang paling asyik dan menggembirakan. Pagi hari, saya masih bermalas-malasan di kamar. Hm.., enaknya bisa nyantai, tidak mesti terburu-buru bangun pagi karenaharus bergegas ke sekolah yang aktifitasnya sudah dimulai tepat pukul 07.00 pagi.Tidak boleh terlambat, kalau ada yang telatbeberapa menit aja, harus melapor pada pimpinan sekolah. Duh, malu kan klo ketahuan terlambat terus. Hehehe…Tapi hari ini, tidak ada masalah, semua bisa dilakukan dengan santai, kataku sambil menatap langit-langit kamar.
“Tok..tok..tok.., Mama Ina,buka pintu, Ai mo pergi sekolah!” suara Aisyah ponakanku yang berumur 2 tahun lebih 4 bulan terdengar dari luar kamar.
“Tunggu sebentar,” berjalan ku buka pintunya.
“Ini baju seragam colkatku (Ai menyebutkan colkat, bukan coklat), mau ka’ pake ke sekolah.” Kata Aisyah sambil menyodorkan seragam pramuka ditangannya.
“Waduh, Nak… Hari ini mama Ina tidak pergi sekolah, libur!” kataku.
“Ah.. tidak… Ai mo ke sekolah. Ayo.., Ai mo ketemu kakak-kakak (sebutan Ai tuk anak-anak yang telah bersekolah).” Suara Ai sudah hendak menangis, merajuk padaku.
“Baiklah.. Ai mandi dulu ya, lalu kita ke sekolah.”
Duh, tidak jadilah saya berleha-leha pagi ini.
***
Menggunakan Si Jacky bin Kharis motor bututku yang setia, kami sampailah di parkiranhalaman sekolah.
“Sampeee…!” seru Ai kegirangan di matanya yang bulat jernih berkilat senang.
“Wah, lucunya ini anak, kelas berapa dia?” seorang bapak yang berada di parkiran tertarik melihat Ai dalam seragam coklat pramuka.
“Kelas Dua!” jawab Ai bersemangat.
“Ha? Kecil sekali!” Kata bapak itu.
“Hehehe…tidak kok, Pak. Dia hanya jalan-jalan ke sekolah, masih belum cukup umur. Baru dua tahun lebih.” Jawabku sambil tertawa.
Karena liburan, suasana sekolah tampak sepi pagi ini, tidak tampak anak-anak yang biasanya berlarian di teras sekolah, atau pun guru-guru yang berdiri di depan kelas menyambut anak-anak (istilahnya Welcoming Students).
Kami berjalan di koridor sekolah menuju ke ruang guru.
“Good morning!” Ai dan saya menyapa beberapa guru di ruang itu.
“Morning, wah.. ada anak murid baru,” seru beberapa rekan guru yang tidak mengambil cuti menyambut kedatangan kami.
“Sana, pergi salim guru-guru,” kataku pada Aisyah.
Dengan langkahnya yang sedikit malu-malu, Ai pun berjalan menyalami mereka satu persatu. Ia pun harus pasrah merelakan pipinya yang tembem untuk di sun kiri-kanan. Resiko jadi makhluk termanis di ruangan itu. Hehehe….
****
Beragam aktivitas Ai lakukan sehari ini. Kami ke perpustakaan membaca buku, diselingi istirahat minum susu. Cape membaca, kami ke ruang bermain yang terletak di bagian kelas anak berkebutuhan khusus atau yang disebut kelas terapi / authis.
Gelenjotan di trampoline, main luncuran dan bermain di tumpukan bola-bola plastik, membuat Ai sangat menikmati kegiatan sekolahnya. Duh untunglah hari itu anak-anak terapis juga sedang libur, sehingga kami bisa bermain sepuasnya.
“Udah jam 12 siang, Aisyah…, ayooo waktunya kita pulang!” kataku pada Aisyah yang sedang duduk kelelahan setelah bermain bola-bola.
“Yukkk ah..dan mengangguk tanda setuju.” Ia pun tertawa sambil berlari menuju pintu luar ruangan bermain.
****
“Mama Ina, besok pergi ke sekolah, ya?” Ai berusaha menatapku disela kesibukannya ngemut dot botol susunya malam ini.
“Ai suka ke sekolah ya?”
“Iya, banyak buku-buku, bisa main-main luncuran, bisa lari-lari… Uhh..!” katanya mulai menyebutkan satu persatu kesukaannya di sekolah.
“Oh.. sudahlah.. stop, lihat saja nanti besok, ya…!” kataku seraya menepuk panpersnya dan memperbaiki letak selimut yang menutupi kaki kecilnya itu.
“Sweet dream my little girl! Skarangwaktunya bobo… !” Kukecup keningnya.
Hm..minggu ini bakalan menjadi liburan yang sungguh melelahkan.
****
Buat ponakanku tersayang,” Aisyah.”
23 Desember 2010
Ilalang, Soroako, Aisyah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H