Lihat ke Halaman Asli

Anak Ibu !

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12914812151612030534

[caption id="attachment_76259" align="alignleft" width="243" caption="tangisan"][/caption]

“Bu, Aku pulang…!”  suaraku  lesu terdengar dari luar pintu rumah.

Sehabis bermain di terik matahari, tiba-tiba penglihatanku jadi gelap.Kini, kepala terasadikelilingi berjuta-juta bintang !

“ Aku pusing, Bu !” kataku sambil menahan sakit.

“Ah, kau anak nakal!”

“Sudah kubilang berulang kali, jangan main-main panas!”

“Kamu tidak mau mendengar.”

“Bu, kepalaku sakit, hikss….” Kilauan merahberairtak terasa beredar di biji bola mataku.

“Ah, sudah!  Tidak usah mengeluh!  Sana,pergi cuci muka, kaki , lalu tidur!” suarakesal ibu semakin keras membentakku.

“Gedebuggg…!”“Agghh….. hiik…hikk..hikss…, ” terdengarsuara adikku yang berumur3 tahun.Ia terjatuh dari atas meja yang tampaknya telahmenjadi papan loncatan untuk menguji  kelincahannya  melompati meja dan kursi di ruang tamu kami yang sempit ini.

“Oh, sayaaaang….?”Ibu lari terbirit-birit menggendong si Adeksambil mengusap-usap lutut kakinya yang sedikit lecet terbentur kaki meja.

“Sakit, ya sayang?”Suara halus, lembut dan penuh kasih sayang jelas terpancar dari mulutibu yang sedang khawatir.

Aku bergidik menatap mereka, penuh rasa marah. “Cepatlah besar dek!” Kelak nanti suara ibu akan menggelegar bagai petir melihatmu terjatuh!

[caption id="attachment_76260" align="alignright" width="221" caption="kasih sayang ibu "]

1291481373546414775

[/caption]

Ilalang, Soroako. Ceritaku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline