Lihat ke Halaman Asli

Syamsidar Alfauziyyah

(Uci) (syamsidar alfauziyyah)

Pasar Faktor Input (Yang Bersaing Sempurna)

Diperbarui: 19 Desember 2022   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pasar input yang bersaing adalah pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli suatu faktor produksi, seperti tenaga kerja dan bahan baku. Oleh karena tidak satu pun pembeli dan penjual tunggal dapat mempengaruhi harga suatu input tertentu, sehingga masing-masing penjual dan pembeli adalah menerima harga (price taker). 

Misalnya apabila masing-masing perusahaan membeli batu merah untuk membangun rumah, masing-masing perusahaan membeli sebagian kecil dari total volume batu merah yang tersedia, keputusan pembelian perusahaan itu tidak satupun yang dapat mempengaruhi harga batu merah. 

Seperti halnya dengan pembeli, apabila masingmasing pemasok batu merah menguasai pangsa pasar yang kecil, maka tidak satu pun keputusan masing-masing pemasok dapat mempengaruhi harga batu merah yang dijualnya.


1.Permintaan Input Faktor Apabila Hanya Satu Input Berubah


Seperti halnya dengan kurva permintaan untuk produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, kurva permintaan untuk faktor input turun ke kanan bawah. Permintaan input pada dasarnya tergantung pada volume produksi dan biaya input dari perusahaan. Oleh karena itu permintaan atas fakor produksi sering disebut sebagai permintaan yang terkait. Banyak faktor produksi yang akan digunakan oleh suatu perusahaan untuk memproduksi barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, sebelumnya perlu diingat  bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan. Jadi suatu perusahaan dalam memaksimumkan keuntungannya menggunakan faktor produksi sampai pada tingkat dimana keuntungan maksimum akan tercapai. Hal tersebut dapat dicapai penggunaan faktor produksi yang dapat memaksimumkan keuntungan apabila memenuhi kriteria yaitu: biaya produksi tambahan yang dibayarkan kepada faktor produksi tambahan itu sama dengan hasil penjualan tambahan yang diperoleh dari produksi tambahan yang diperoleh dari tambahan faktor produksi tersebut (penerimaan marjinal = pengeluaran marjinal; MR=ME).


2.Permintaan Input Faktor Apabila Beberapa Input Berubah


Apabila suatu perusahaan pada waktu yang sama memilih dua input yang berubah atau lebih, maka masalah perekrutan tersebut akan menjadi lebih sulit karena perubahan harga satu input akan mengubah permintaan input yang lainnya. Misalkan tenaga kerja dan mesin adalah input yang berubah untuk memproduksi satu produk. Contohnya kita ingin menentukan kurva permintaan perusahaan terhadap tenaga kerja. Misalkan upah turun, maka mungkin permintaan akan tenaga kerja akan meningkat, walaupun investasi untuk mesin tidak berubah. Namun karena tenaga kerja tidak begitu mahal, maka biaya marjinal untuk memproduksi suatu produk akan turun. Konsekuensinya akan menguntungkan apabila perusahaan tersebut dapat meningkatkan outputnya. Dalam kondisi ini perusahaan mungkin akan menambah investasi dalam mesin untuk menambah kapasitas produksinya. Penambahan pemakaian mesin akan menyebabkan kurva permintaan marjinal tenaga kerja bergeser ke kanan, yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan akan tenaga kerja.


3.Penawaran Input Untuk Perusahaan


Dalam pasar input yang bersaing secara sempurna, suatu perusahaan dapat membeli input sebanyak yang dikehendakinya dengan harga yang tetap, yang ditentukan oleh kurva permintaan dan penawaran. Dengan demikian, kurva penawaran input yang dihadapi suatu perusahaan adalah elastis sempurna. Jadi perusahaan membeli input seharga Rp. 50 ribu per unit untuk diolah menjadi output. Oleh karena perusahaan ini hanya merupakan bagian kecil daripada pasar input tersebut, maka perusahaan dapat membeli input tersebut sesuai dengan yang diinginkannya tanpa dapat mempengaruhi harga input tersebut.


4.Penawaran atas Pasar Input

Dalam pasar barang kita telah mengetahui bahwa kurva penawaran barang biasanya melengkung ke atas, karena biaya marjinal untuk memproduksi suatu barang biasanya meningkat. Pada dasarnya hal yang sama juga berlaku untuk kurva penawaran pasar dalam pasar input. Meskipun demikian apabila input tersebut berupa tenaga kerja, maka orang per oranglah yang mengambil keputusan bukan perusahaan. Dalam kasus seperti ini adalah memaksimalkan kegunaan dari karyawan dan bukan memaksimalkan laba oleh perusahaan dalam menentukan penawaran. Kurva penawaran pasar tenaga kerja dapat melengkung ke atas, namun mungkin juga akan melengkung ke belakang. Dengan kata lain tingkat upah yang lebih tinggi dapat menyebabkan lebih sedikit tenaga kerja yang ditawarkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline