Lihat ke Halaman Asli

Syamsidar Alfauziyyah

(Uci) (syamsidar alfauziyyah)

Pro-Kontra Kenaikan BBM, Apa Dampaknya?

Diperbarui: 3 September 2022   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Setelah beberapa waktu lalu banyak menuai penolakan, hari ini per 3 September 2022 harga BBM diumumkan mengalami kenaikan. Pemerintah resmi menetapkan harga BBM bersubsidi seperti pertalite dan solar serta BBM non subsidi yaitu pertamax, yang di mana kenaikan pertalite sebelumnya dari kisaran  Rp 7.600 per liter menjadi Rp10.000 per liter, solar yang sebelumnya Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6800 per liter, serta Pertamax dari kisaran harga Rp 12.800 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.

Kenaikan harga BBM yang cukup signifikan ini Tentunya menuai banyak pertentangan dari berbagai kalangan, baik itu dari kaum pelajar atau mahasiswa serta para pekerja.

Namun kenaikan harga BBM ini bukannya tanpa alasan, harga minyak mentah yang melonjak semenjak perang Rusia Ukraina, yang menjadikan lonjakan belanja subsidi BBM dan kompensasi energi melesat dari yang sebelumnya Rp 170 triliun menjadi Rp 502 triliun.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan subsidi energi bisa membengkak dari angka Rp 198 triliun menjadi Rp 700 triliun jika harga pertalite dan solar tidak mengalami penaikan harga.

Dengan adanya kebijakan ini tentu sangat berpengaruh di banyak sektor perekonomian, karena BBM atau bahan bakar minyak sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari kita. 

Sebagian besar transportasi yang ada di Indonesia saat ini masih menggunakan BBM, dan tentunya Jika harga BBM mengalami kenaikan maka harga jasa transportasi kemungkinan besar juga akan naik, serta harga barang juga tidak luput dari ancaman kenaikan harga dikarenakan biaya transportasi bertambah, hal ini bisa merugikan banyak pihak tak terkecuali pelajar atau mahasiswa yang harus menambah ongkos untuk transportasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline