Pendahuluan
Permasalahan yang muncul dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia dan sangat membahayakan dalam membangun bangsa yang kuat dan berkarakter.
Kesadaran betapa mendesaknya agenda untuk melakukan terobosan guna membentuk dan membina karakter kepada generasi bangsa. Urgensi pendidikan karakter dikembangkan karena, salah satu bidang pembangunan nasional yang sangat penting dan menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah pembangunan karakter bangsa.
Selain itu juga ada beberapa hal atau kondisi yang menjadi dasar pemikiran pentingnya pendidikan Pancasila diberikan kepada mahasiswa pada khususnya dan kepada bangsa Indonesia secara keseluruhan pada umumnya, seperti nilai-nilai perjuanganan bangsa mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika kehidupan dan telah mengalami titik kritis, pengaruh globalisasi, pengaruh perkembangan IPTEKS, pengaruh isu-isu/persoalan/permasalahan global.
Berbagai kondisi di atas, secara jelas akan mempengaruhi pola pikir, pola sikap, dan pola tindakan dari segenap bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pembinaan moral dan mental spiritual berdasarkan nilai-nilai Pancasila perlu ditingkatkan dan mendapat perhatian yang serius dan mendalam agar berbagai kemungkinan pengaruh negatif dari keempat kondisi tersebut di atas dapat diantisipasi.
Pengertian dan Tujuan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Pendidikan karakter itu sendiri merupakan sebuah proses panjang, yaitu proses pembelajaran untuk menanamkan nilai-nilai luhur, budi pekerti, akhlak mulia yang berakar pada ajaran agama, adat istiadat, dan nilai-nilai keindonesiaan dalam rangka mengembangkan kepribadian peserta didik supaya menjadi manusia yang bermartabat, menjadi warga bangsa yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa dan agama.
Tujuan utama pendidikan karakter adalah untuk memfasilitasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuan, mengkaji, menginternalisasi, mempersonalisasi nilai, dan mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya akhlak mulia dalam diri siswa serta mewujudkannya dalam perilaku sehari-hari.
Apa itu Pendidikan Pancasila?
Pendidikan Pancasila adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila ke dalam diri setiap individu, khususnya generasi muda. Dalam konteks ini, Pancasila berfungsi sebagai sumber nilai moral dan etika yang dapat membimbing siswa dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
Pendidikan yang berbasis Pancasila diharapkan dapat menanamkan sikap saling menghargai, toleransi, dan gotong royong, serta membentuk kepribadian yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.
Dengan demikian, pendidikan Pancasila bukan hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik. Pendidikan Pancasila memiliki beberapa tujuan dan manfaat yang signifikan bagi pengembangan karakter bangsa, yaitu menanamkan identitas bangsa, membangun karakter dan etika, meningkatkan toleransi dan kerukunan, mendorong partisipasi aktif, menyiapkan pemimpin masa depan.
Kesimpulan
Permasalahan yang muncul dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia dan sangat membahayakan dalam membangun bangsa yang kuat dan berkarakter. Urgensi pendidikan karakter dikembangkan karena, salah satu bidang pembangunan nasional yang sangat penting dan menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah pembangunan karakter bangsa.
Pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Selain itu pendidikan Pancasila juga memegang peranan yang tak kalah penting dalam membangun karakter dan identitas bangsa Indonesia.