Lihat ke Halaman Asli

Melengserkan Nurdin: Mungkin Saja Akan Lebih Buruk

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Seruan melengserkan Nurdin Halid dari jabatan Ketua Umum PSSI terkait kegagalan Timnas meraih juara Piala Suzuki AFF 2010 membuktikan bahwa pembinaan sepakbola nasional tidak pernah terbebas dari semangat politik. Hal ini terbaca pada berbagai ulasan dan komentar di berbagai media yang menggambarkan betapa kentalnya isu politik sehingga bola di negeri ini nampak menjadi gepeng. Sementara dunia sepakbola sudah berubah menjadi dunia bisnis. Apakah dengan melengserkan NH akan menjamin prestasi yang lebih baik atau mungkin saja akan lebih buruk?

Pada 19 April 1930 dibentuk Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia suatu gerakan memunculkan eksistensi kebangsaan Indonesia dalam wujud sepakbola kebangsaan. Gerakan yang digagas oleh Ir. Soeratin ini merupakan bagian dari pergerakan politik mencapai kemerdekaan Indonesia ketika itu. Organisasi ini yang sekarang kita kenal dengan PSSI ( Persatoean Sepakbola Seloeroeh Indonesia ) hasil kongres 1950.

Filosofinya sebagai gerakan poltik masih melekat sampai hari ini, masyarakat kita masih memandangnya seperti itu. Hingga saat ini jabatan Ketua Umum PSSI masih berada dalam dinamika kehidupan politik. Hampir dapat dipastikan, siapapun ketua umumnya jika masih dalam pandangan seperti itu akan sangat mustahil organisasi ini mencapai target prestasi di dunia sepakbola yang sekarang adalah dunia bisnis.

Dalam komunitas kecil Timnas, Bambang Pamungkas, Firman, Irfan, Bustomi, Zulkifli, Markus dan teman teman serta Alfred Riedl plus asistennya, berada pada trek sepakbola professional telah menunjukan hasilnya pada even Piala Suzuki AFF 2010. Tetapi semangat dan kerja professional mereka tertekan dan terkungkung oleh masyarakatnya yang menganut paham sepakbola politik.

Selamat Tahun Baru 2011 semoga kita bisa memasukinya dengan semangat baru tanpa tekanan politik.

Salam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline