Lihat ke Halaman Asli

Macet Lagi

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Macet Lagi

Macet lagi. Padahal saya sengaja berangkat agak cepat dari pagi-pagi biasanya. Berharap terhindar macet. Kota ini tampaknya sudah didominasi macet. Kemacetan menjadi sarapan pagi warga kota.
Kendaraan roda empat berderet-deret merayap. Yang roda dua sibuk menyelinap seenaknya. Sopir pete-pete sibuk mencari celah ruang kosong. Penumpangnya hanya diam membisu, meski berguncang-guncang akibat ulah sang sopir yang sibuk memutar kemudi. Satu lagi, tukang becak penuh peluh, juga terus bergerak diapit aneka kendaraan. Kepadatan pun menjadi sempurna.
Saya berpikir kalau kondisinya seperti ini,  tidak ada yang mau mengalah, maka kemacetan terus-terusan akan mendera warga kota ini. Hasilnya sudah bisa ditebak, orang akan stress di jalan sebelum sampai di kantor atau tempat kerja. Padahal harusnya mereka tiba di kantor dengan pikiran segar.
Hm.... saya bertanya dalam hati, kapan yah kota ini bebas dari macet. Kayaknya, pemerintah perlu memikirkan tambahan ruas jalan baru, bukan hanya memperluas atau memperbaiki jalan rusak....

Maaf Belajar Menulis....

Salam kenal semua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline