Lihat ke Halaman Asli

Syalwa Desyta

Mahasiswa

Merinci Nilai Pembelajaran dari Peristiwa Bencana Alam

Diperbarui: 14 November 2022   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bumi merupakan planet yang kita tempati saat ini. Kita menjalani kehidupan setiap harinya, melakukan berbagai aktivitas dan kegiatan di bumi ini. Bumi bukan hanya menjadi tempat untuk mencari potensi duniawi saja, tetapi juga sebagai tempat dinas menjalankan berbagai tugas yang telah Allah amanahkan kepada kita. 

Adanya bumi beserta kehidupan didalamnya juga merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT. Sebagai Sang Maha Pencipta, Allah mempunyai kuasa untuk mengatur semua ciptaan-Nya, termasuk juga bumi, langit, dan semua hal yang meliputi keduanya. 

Bencana alam merupakan suatu peristiwa tak terduga yang bisa terjadi kapan saja. Bencana alam bisa terjadi akibat ulah tangan manusia ataupun karena qadarullah dan siklus alaminya sendiri.  Bencana alam yang terjadi karena faktor alami melewati berbagai proses tanpa campur tangan manusia sama sekali. 

Hal ini merupakan takdir atau ketentuan dari Allah sebagai pencipta alam semesta. Sedangkan bencana alam yang terjadi karena faktor manusia diakibatkan berbagai aktivitas mereka yang mampu membuat keseimbangan alam terganggu. Hal ini merupakan suatu bentuk hubungan timbal balik akibat perbuatan manusia yang sering berbuat kerusakan di muka bumi. 

Setiap bencana alam terjadi, banyak orang akan mengeluhkan kedatangannya karena dampak yang ditimbulkan akibat dari peristiwa tersebut. Mulai dari kerugian materi seperti kehilangan rumah dan harta benda, atau bahkan sampai merenggut nyawa manusia. Manusia seringkali lupa bahwa di dunia ini kita bukanlah apa-apa, dan kita juga tidak mempunyai apapun. Karena pada hakikatnya semua yang ada disini adalah kepunyaan Allah, Yang Maha Kuasa, baik itu materi dan harta benda yang merasa kita miliki, juga nyawa dan jasad yang kita tempati saat ini. 

Lebih daripada hal itu, ada beberapa poin penting mengenai nilai edukatif dan pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa-peristiwa bencana alam yang terjadi disekitar kita. Berikut rincian lengkapnya. 

Pertama, Bencana Alam merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT. Seperti yang kita ketahui bahwa bumi dan langit juga segala isinya merupakan ciptaan Allah SWT., maka Dia mempunyai kuasa penuh atas semua kejadian atau segelintir peristiwa yang terjadi di dalamnya. Pun termasuk bencana alam yang tercetus sesuai dengan kehendak dan ketetapan-Nya. Allah berfirman dalam Q.S Ali-Imran ayat 90 yang artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal," 

Maka kita sebagai manusia sekaligus makhluk yang diberikan amanah sebagai khalifah di muka bumi ini, hendaknya untuk mentafakkuri semua peristiwa bencana alam itu sebagai bagian dari tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Dengan adanya berbagai kejadian itu, kita bisa lebih meningkatkan level ketaqwaan kita kepada Allah Swt. 

Kedua, Bencana Alam sebagai pengingat agar kita senantiasa mawas diri. Tidak ada yang dapat mengetahui secara persis kapan ajal seseorang akan tiba. Berapa tahun ia akan hidup di dunia ini, dengan cara apa nyawanya di ambil, sedang apa ia terakhir kali saat tengah dalam proses pencabutan nyawanya itu, tidak ada yang tahu. Allah Swt. berfirman dalam Q.S Al-Ankabut ayat 57 yang artinya: “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.” 

Termasuk dalam peristiwa bencana alam, tak sedikit kita mendengar banyak orang merenggang nyawa karenanya. Setelah peristiwa tersebut terjadi, mereka semua tidak diberi kesempatan lagi untuk bertaubat atau melakukan amal perbuatan baik sebagai bekal di akhirat nanti. Oleh karena itu, kita harus menjadikan hal tersebut sebagai pengingat agar senantiasa bermawas diri. Manfaatkan waktu tersisa yang diberikan dengan sebaik-baiknya. Berlomba-lomba dalam kebaikan dan menjauhi segala larangan-Nya, karena kita tidak pernah mengetahui kapan akhir dari kehidupan kita ini. 

Ketiga, Bencana alam sebagai pengingat bahwa semua hal yang kita punya hanyalah titipan. Seringkali manusia merasa benar-benar memiliki semua hal yang ia punya saat ini. Mereka melupakan fakta bahwa pada hakikatnya semua yang dimiliki itu hanyalah titipan. Karena bukan hak milik kita sepenuhnya, maka sewaktu-waktu semua materi itu bisa diambil kembali oleh sang Pemilik yang sebenarnya, dan kita harus bersiap jika hal itu sampai terjadi. Allah swt berfirman dalam Q.S Al-Baqarah ayat 284 yang artinya: "Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline