Lihat ke Halaman Asli

Aku Hanya Ingin Ngobrol…

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku bingung, Kepalaku yang kekurangan darah ini semakin limbung, Bukan hanya karena aku kekurangan gizi akibat sarapan yang kuabaikan pagi ini, atau karena mimpi buruk semalam yang mengerikan karena diwarnai kepala bayi putus, atau bahkan karena penggerebekan oleh aparat di hotel yang disediakan di tempat aku bekerja sekarang, mengganggu ketenangan tidur nyenyakku. Bisa jadi juga karena teleponku dini hari dengannya. Tapi kurasa bukan itu.

Dan ketika aku bangun dengan badan yang terasa tertarik kuat oleh gravitasi ranjang, pikiran yang melengket dengan kisah thriller di mimpi, aku merasa melayang menjalani hidup di bumi pagi ini. Semua memandangku seperti mayat hidup dan melontarkan asumsinya "semalam habis malam mingguan ya neng, kok lesu"... pikiranku langsung melayang mengingat semalam, isinya hanya tidur dan aparat, dan akupun menggeleng sambil tersenyum

Sambil hidup dengan melayang hari ini, mata yang rasanya enggan menatap dunia, pikiranku tidak berhenti melayang. Mencari-cari apa yang salah sebenarnya. Sifatku kah, sifatnya kah, keadaankah? Kurasa tidak ada yang salah, kita hanya tidak berada di tempat yang benar bersama orang yang tepat. Atau mungkin bukan orang yang tepat satu sama lain? Atau ini hanya sekedar efek kantuk yang amat sangat? Sungguh rasanya melayang...

Pikiranku menikmati rasa melayang ini, sambil tidak berhenti berpikir kenapa rasanya seperti ini? Kebutuhan diskusi, ngobrol, bertukar pikiran,...hmmm aku merindukan itu... sudah lama rasanya tidak mengobrol, berbicara, berbincang-bincang, bertukar pikiran, bertanya dan menjawab dan sebaliknya... buat aku kebersamaan dua orang adalah ketika bisa saling berbincang-bincang tanpa melihat jarak atau terpengaruh ruang dan waktu. Pikiranku haus akan itu... otakku mulai ribut dengan dirinya sendiri, antara memaklumi keadaan dengan keinginan untuk diberdayakan... otakku ingin berbicara

Dalam ngantuk yang melayang, rasanya hubungan ini melelahkan, aku justru merasa lelah karena intensitas komunikasi yang jarang, justru merasa lelah karena kualitas komunikasi yang minim. Oh Tuhan jenuh rasanya. Aku hanya ingin...ngobrol. Itu saja.

Dan aku pun mulai mencari teman ngobrol...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline