Lihat ke Halaman Asli

Perawan Cinta

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam semakin pekat
Rembulan lelap disinggasana
pohon-pohon menampakkan kengeriannya
Angin berhembus lirih
menusuk tulang & gumpalan darah
menoreh bekas di nadi
Perawan cinta menunjukkan
wujud kepewayangannya
Melantunkan nyanyian nan merdu
Ingin rasanya seperti dia
Yang menebarkan aroma damai
pada pengagungnya
Menyusuri ombak
Mengarungi samudra
Inilah gerangan suatu madah
Yang menjadikan hati
selembut sutra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline