Akhlak merupakan kebiasaan. Akhlak menurut Al- Ghazali ialah keadaan jiwa. Akhlak bukanlah perbuatan, kekuatan, dan ma'rifah.
Akhlak adalah "haal" atau kondisi jiwa dan bentuknya bathiniah. Apabila jiwa baik maka akhlak pun akan baik. Akhlak merupakan karakter yang proses pembentukannya dengan mendengar, melihat, menirukan (suara, gerak) dan akan diulang secara teratur. Akhlak dibagi dua yaitu, akhlak individu dan akhlak sosial yang merupakan unsur pokok kepribadian muslim.
Akhlak individu yaitu modal yang berbasis kualitas pribadi. Akhlak individu dalam Islam bersifat labil dan pokok. Ia akan menyangkut relasi kepada Allah swt melalui iman yang melahirkan akidah, ibadah, kesucian hati yang diaktualisasikan dengan zikir, do'a dan membaca Al-qur'an. Contoh akhlak individu yaitu memelihara kesucian dan kehormatan diri, bersikap cukup (qona'ah), selalu bersyukur kepada Allah Swt dan lainnya.
Akhlak baik akan mengantarkan seseorang agar sukses dengan kualitas pribadi yang baik. Cara agar menjadikan kualitas pribadi baik dengan sikap yang jujur, ikhlas, berintegritas, dan mempunyai kompetensi. Kepribadian yang sesuai dengan Al-qur'an maka akan berfungsi dengan baik. Kepribadian tersebut juga memerlukan ilmu sebagai identitas. Cara agar identitas berisi yaitu dengan amal, baik amal sosial, humaniora, agama dan teknologi.
Sedangkan, akhlak sosial adalah tanggung jawab sosial yang juga merupakan panggung atau tempat untuk menunjukan bahwa memiliki pribadi baik. Kualitas individu mempengaruhi kualitas sosial karena mereka saling berinteraksi. Contoh akhlak sosial yaitu membantu orang yang sedang kesulitan, bergotong royong, dan lainnya.
Adapun 5 prinsip hubungan individu dan sosial yaitu pertama, keseimbangan antara individu dan sosial. Kedua, fungsional yang artinya berjalan dan berfungsi sesuai dengan perbuatan masing-masing. Ketiga, kolaborasi yaitu kerja sama antara individu dan sosial. Keempat, kontributor akan ada yang memberi dan menerima (take and give). Kelima, sistematisasi yang berarti saling bergantung dan bertautan yaitu manusia kepada Allah Swt.
Dalam Al-qur'an pun dijelaskan pada QS. Al-A'raf Ayat 199
Artinya: "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh," (QS. Al-A'raf [7]: 199).
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah Swt memerintahkan Rasul-Nya agar berpegang teguh pada prinsip umum tentang akhlak yaitu bersikap pemaaf dan berlapang dada terhadap tingkah laku dan akhlak manusia yang buruk dan tidak membalas dengan perbuatan yang sama.
Penulis: Syalaisa Amara Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Jurnaistik dan Profesor. Asep Usman Ismail, Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H