Lihat ke Halaman Asli

Anda Tak Sendirian Ko!

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kadang saat diri kita dapat musibah atau ujian atua masalah, terasa beban begitu berat menindih. Rasa putus asa menekan dan mencekam seakan-akan kita tak kuat tuk menahan. Terbayang di pikiran aneka kesemrawutan dan hilang harapan.

Saat itu, kita merasa sendirian. Dan orang lain tampaknya begitu tenang dan damai tanpa masalah. Seakan-akan hanya kita yang diuji dan hanya diri ini yang punya masalah. Dicoba tuk keluar dari masalah namun jalan buntu yang ditemukan. Rasa bersalah begitu memukul perasaan sehingga tak sanggup untuk mengungkapkan. Rasa malu karena tak mampu berbuat yang terbaik, mencabut harapan, yang tersisa adalah keputusasaan.

Rasa bersalah, kecewa, malu, sedih, gundah-gulana, sesal, putus asa menjadi satu. Hidup sudah tak berguna. Diri telah hina. Tak ada jalan keluar lagi kecuali ingin mati. Kematiaan terkesan jalan keluar satu-satunya. padahal itu pintu setan tuk menjerumuskan seorang manusia ke jurang neraka.

Sadarlah saudaraku, anda tidak sendirian. Banyak saudara-saudara kita yang mendapatkan beban hidup lebih berat dari yang kita dapatkan. Banyak teman kita yang ditimpa masalah lebih dari yang kita terima.

Siapapun tidak luput dari masalah. Selama nyawa dikandung badan. Masalah merupakan bayangan yang terus mengikuti sepanjang perjalanan. Hidup adalah perjuangan, dan perjuangan merupakan masalah yang mesti dituntaskan.

Ketika dapat masalah, cobalah belajar dari orang-orang yang juga punya masalah. Suatu saat saya sendiri menghadapi masalah yang menurut saya berat bebannya. Namun Allah memberikan pelajaran dan didikan bagi seseorang sesuai dengan kehendak-Nya. Saat ngobrol ringan dengan teman, dia bercerita.

Ingatkan teman kita si A. Dulu dia kena penyakit stroke. Beberapa tahun sudah sembuh, namun belum lama kambuh lagi dan tidak bisa jalan. Eeh kemarenan anak perempuan satu-satunya saat mau berangkat kerja, tangannya tidak bisa digerakkan. Usut punya usut, anaknya memang pernah tiga kali tabrakan, namun sudah sembuh dan sehat serta bisa beraktivitas seperti biasa. Namun ini tiba-tiba tangannya tidak bisa digerakkan. Bahkan sudah menjalar ke kakinya dan juga mulutnya sehingga bicaranya tidak jelas. Sekarang ini kondisinya, hanya istrinya saja yang ngurus. Dalam satu rumah yang sakit dua, anak dan suaminya dan dia mengurus seorang diri.

Begitu teman itu cerita seperti itu, terbanyak oleh saya ternyata kita tidak sendiri yang punya masalah. Ada orang lain yang masalahnya lebih hebat dan berat dibandingkan masalah kita. Ingatlah, “Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya.” Cuman memang perasaan merasakan bahwa hanya kita yang dapat masalah yang paling berat. Ingat, perasaan. Sekali lagi, perasaan. Namun begitu kita gunakan akal, terbukalah bahwa kita tidak sendirian. Begitu kita gunakan iman, terungkaplah bahwa ada Allah yang Maha Besar yang telah menetapkan setiap ada satu kesulitan di situ ada dua kemudahan. Yakinlah Allah menguji hamba-Nya karena Dia sayang padanya.

Tetap semangat dan optimis. Insya Allah kita bisa….!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline