Lihat ke Halaman Asli

Sukarja

Pemulung Kata

Razia Cukur Rambut di Sekolah: Perspektif Orang Tua dan Alternatif yang Lebih Baik!

Diperbarui: 13 September 2023   02:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah Anda mendengar tentang razia cukur rambut di sekolah? Itu adalah topik yang sering menimbulkan berbagai pandangan dan perdebatan. 

Mari kita bahas lebih dalam tentang apa yang terjadi di balik tindakan kontroversial ini dan mengapa penulis, sebagai seorang orang tua, merasa bahwa ada sisi yang harus diperhatikan lebih jauh.

Mari kita mulai dengan mendefinisikan secara sederhana. Razia dalam konteks pendidikan adalah tindakan pemaksaan yang dilakukan oleh sekolah untuk membuat siswa merasa jera. Dalam kasus ini, pemaksaan tersebut berhubungan dengan rambut siswa. 

Biasanya, sekolah akan memerintahkan para siswa yang rambutnya sudah terlalu panjang untuk mencukur rambut agar tampil lebih rapi.

Kepala siswa yang dicukur anggota Babinsa di Purwakarta. (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar)

Pengalaman yang Tidak Terlupakan

Sekarang, mari kita masuk lebih jauh ke dalam perspektif penulis. Seperti yang sudah Anda ketahui, penulis adalah seorang orang tua yang memiliki anak-anak yang mengenyam pendidikan di sekolah. Pertanyaannya adalah, apakah penulis setuju dengan razia cukur rambut di sekolah? 

Jawabannya sederhana: tidak.

Ada beberapa alasan mengapa penulis merasa demikian. Pertama-tama, razia cukur rambut dapat membawa dampak psikologis yang serius pada anak-anak. 

Bisa Anda bayangkan bagaimana perasaan anak Anda jika tiba-tiba harus mencukur rambut sebagai hukuman di depan teman-temannya? Itu pasti membuat mereka merasa malu dan terganggu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline