Apa kabarnya teman-teman Kompasianer? Semoga teman-teman tetap dalam keadaan sehat walafiat, serta tidak berkurang suatu apa pun.
Melalui tulisan ini, saya mencoba untuk memberikan pandangan saya perihal apa yang terjadi di Duren Tiga, kediaman mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, tempat terjadinya tragedi yang menewaskan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Dalam tulisan ini, Penulis juga berupaya untuk tidak mengembangkan narasi yang seakan-akan menyudutkan seseorang atau siapa pun, karena dikhawatirkan akan melawan prinsip praduga tidak bersalah.
Harapan penulis, semoga semuanya bisa terkuak secara terang benderang sehingga kewibawaan institusi Polri yang kita cintai bersama ini akan tetap terjaga. Aamiin.
Kompasianer,
Cita-cita setiap lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) yang paling tinggi adalah menjadi seorang Kapolri (Kepala Kepolisian Republik Indonesia), atau biasa disebut Tri Brata I (TB I). Di tengah masyarakat, istilah beken untuk menyebut seorang Kapolri adalah Trunojoyo I (mengambil nama Jalan Trunojoyo, lokasi Markas Besar Kepolisian RI).
Cita-cita ini pun tentu saja juga dimiliki oleh seorang Irjen Ferdy Sambo. Bahkan, tinggal selangkah lagi, cita-cita alumnus Akpol 1994 ini akan terwujud. Bukan tanpa alasan, penulis berasumsi seperti itu.
Jabatan terakhir Ferdy Sambo adalah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, sebuah jabatan mentereng yang dianggap layak nantinya menduduki kursi Trunojoyo I.
Seperti diketahui, beberapa orang Kapolri adalah seseorang yang sebelumnya menjabat Kadiv Propam, misalnya Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Kapolri saat ini) dan juga Kapolri pendahulunya, Jenderal Idham Aziz.