Entah apa yang tengah terjadi di negeri ini. Ketika bangsa dan negara ini ditimpa musibah, bukannya sesama anak bangsa saling bergotong royong untuk meringankan beban sesama, tapi yang terjadi justru sebaliknya.
Begitu menyedihkan, mendengar kabar ada sekelompok orang yang menolak wilayahnya didatangi petugas yang hendak menguburkan salah seorang warga setempat yang meninggal karena virus Corona (Covid-19).
Alasannya macam-macam, di antaranya mereka tak ingin mayat itu menularkan virus Corona ke warga masyarakat setempat. Sesuatu yang memang di luar nalar kita.
Virus Corona memang bisa ditularkan melalui udara. Namun, bukan udara yang melayang-layang, tetapi udara yang keluar melalui droplets, yaitu udara yang dikeluarkan penderita ketika bersin atau batuk.
Lantas, mengapa jenazah itu harus ditolak untuk dikuburkan, bukankah si mayat sudah tak lagi bisa bersin dan batuk?
Selain itu, bukankah petugas yang akan menguburkannya juga sudah membungkus secara rapi mayat tersebut, sehingga hal-hal yang dikhawatirkan kemungkinan kecil bisa terjadi.
Bangsa ini mayoritasnya beragama Islam, tentu saja kita semua memahami bahwa ada hak dari mayat yang harus segera dipenuhi oleh kita yang masih hidup. Apalagi kalau bukan segera menguburkannya.
Sebab, jika kita tidak segera menguburkan mayat, maka mayat akan membusuk. Dan, jika sudah membusuk, baunya itu akan mengganggu kita semua yang masih hidup, bahkan bisa meracuni.
Seandainya yang meninggal itu adalah orang-orang yang Anda sayangi, tentu Anda tak ingin penolakan itu terjadi, bukan?
Toh, kita semua juga tahu, mereka yang meninggal karena positif Corona itu, tak ada seorang pun di antara mereka berharap mati tragis seperti itu. Apalagi, setelah meninggal, mayatnya ditolak. Duh, sungguh kasihan.