Lihat ke Halaman Asli

Sukarja

Pemulung Kata

Amien Rais dalam People Power "Enteng-entengan" dan Jejak Perebutan Kekuasaan

Diperbarui: 29 Mei 2019   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Amien Rais/Foto: Antara/Aprillio Akbar

Mungkinkah pihak Kepolisian salah dalam mempersangkakan makar atas apa-apa yang telah dilakukan Eggi Sudjana atau Kivlan Zein?  Atau mungkinkah Kepolisian akan luluh ketika sang pencetus "people Power" yang tidak lain Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menjelaskan makna people power yang disuarakan sebagai people power "enteng-entengan". Bukan upaya makar atau merebut kekuasaan.

Mungkin saja sebagian orang akan mempercayai apa yang dikatakan Amien Rais. Namun, jika kita menengok rekam jejak Amien Rais, kecurigaan akan adanya upaya makar bisa jadi sangat beralasan.


Seperti kita ketahui, jatuhnya Presiden Suharto di tahun 1998, tak lain dari adanya gerakan Reformasi, dimana saat itu nama Amien Rais, sepertinya tak bisa dilepaskan dari sejarah bangsa ini.

Bahkan, setelah reformasi berjalan, yang ditandai berlangsungnya pemilihan umum untuk pertama kalinya pasca jatuhnya rezim Suharto, dimana ketika itu PDI Perjuangan (PDIP) menjadi pemenang. Kenyataannya, Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri tidak bisa menjadi Presiden ke-4. 

Tak bisa dipungkiri, adanya keterlibatan Amien Rais dengan Poros Tengah-nya yang menempatkan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai Presiden, sedangkan Megawati harus puas di kursi Wakil Presiden.

Dalam perjalanannya, sebagai Ketua MPR, Amien Rais juga dianggap punya andil dalam menurunkan Gus Dur sebagai Presiden, dan menggantikannya dengan Megawati.

Dari serangkaian hal di atas, bukan tidak mungkin "people Power" yang digagas Amien Rais muaranya pada pergantian Presiden. Jadi, kalau mantan Ketua PAN itu mengatakan hanya enteng-entengan, tentu saja tak bisa kita percayai sepenuhnya. Apalagi, sejak jauh-jauh hari, mantan Ketua MPR ini selalu mewacanakan pergantian Jokowi.

Foto Neno Warisman dan Amien Rais mengenkan kaos #2019GantiPresiden/Portal-Islam.id

Bagaimana kemudian  pihak Kepolisian meminta pertanggungjawaban atas apa-apa yang pernah dilontarkan Amien Rais, sepertinya tidak begitu mudah. Namun, jika pihak Kepolisian benar-benar berpegang teguh pada hukum dan undang-undang yang berlaku, maka tak perlu lagi ada keraguan. Semuanya bisa diuji di pengadilan secara terbuka dan transparan.

Salam dan terima kasih!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline