Entah bagaimana penulis harus mengatakannya, jika kenyataannya calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, memang benar-benar tidak memahami istilah 'Unicorn' seperti yang ditanyakan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dalam debat kedua Pilpres 2019 yang berlangsung 17 Februari lalu.
Lantas, bagaimana penulis bisa mengambil kesimpulan bahwa Prabowo tidak memahami hal di atas? Begini analisanya!
Saat itu, Jokowi bertanya kepada capres Prabowo Subianto soal cara mendukung perkembangan startup unicorn di Indonesia. Untuk memastikannya, Prabowo pun menanyakan kepada Jokowi maksud unicorn yang disampaikan Jokowi.
"Infrastruktur apa yang akan Bapak bangun untuk mendukung perkembangan unicorn Indonesia?" kata Jokowi.
"Yang Bapak maksud unicorn? Maksudnya yang online-online itu, iya, kan?" kata Prabowo bertanya balik.
Untuk lebih jelasnya, mari melihat tayangannya di bawah ini:
Dari tayangan di atas, mungkin saja jika ditanya lebih lanjut kepada Prabowo, apakah Unicorn itu, maka penulis merasa yakin Prabowo akan sulit menggambarkannya lebih mendalam.
Debat kedua ini boleh saja dianggap sudah selesai. Namun, debat ini justru menyisakan perdebatan baru mengenai keseriusan pasangan Prabowo-Sandi dalam mengembangkan industri 4.0 yang sudah menjadi bagian dari kehidupan rakyat Indonesia, lebih khusus lagi kaum milenial.
Apa sih industri 4.0?
Seperti sudah kita ketahui, bahwa arus globalisasi sudah tidak bisa lagi kita bendung untuk masuk ke Indonesia. Selain itu, perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia pun kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni industri yang menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya. Inilah yang akhirnya melahirkan startup-startup, sehingga kita pun mengenal istilah unicorn.
Apa juga istilah Unicorn?