Habib Rizieq Shihab (HRS) terjerat masalah. Di pengasingannya, begitulah istilah yang mungkin pas untuk menyebut tempat bermukimnya di Mekkah, Arab Saudi lebih dari setahun ini. Namun, istilah pengasingan itu juga terasa kurang pantas, mengingat HRS justru mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari otoritas setempat.
Dengan kata lain, HRS bukannya mendapat perlindungan Kerajaan Arab Saudi karena dianggap berseteru dengan Pemerintahan negaranya. Perlu diketahui, hubungan antara Pemerintahan Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi bisa dikatakan sangat bersahabat, sehingga tak ada alasan Arab Saudi dijadikan tempat pelarian atau perlindungan (suaka) politik HRS.
Berbeda jika HRS memilih Israel atau Taiwan sebagai tempat bersembunyi, atau negara lainnya yang memang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia. Itu pun tidak mudah, karena Indonesia bukanlah negara yang dipimpin oleh seorang diktator yang memusuhi lawan-lawan politiknya.
Di Arab Saudi, dikiranya HRS akan mendapat perlakuan istimewa, melebihi perlakuan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) seandainya berkunjung ke Arab Saudi. Perkiraan ini tentunya dipercaya sebagian besar pendukung HRS di Indonesia.
Betapa tidak, HRS yang di Indonesia begitu dikenal, bukan saja sebagai imam besar Front Pembela Islam (FPI), melainkan juga diyakini sebagai sosok keturunan langsung Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, rasa fanatik yang berlebihan masyarakat kepada sosok HRS ini, sempat memunculkan kabar di tengah masyarakat bahwa Kerajaan Arab Saudi memberikan fasilitas istimewa kepada HRS.
Di antara fasilitas itu, memberikan kebutuhan hidupnya di dunia yang bisa dipergunakan HRS sepuasnya, bahkan HRS juga bisa tinggal di Arab Saudi sesuka hatinya. Itu pula yang sempat dikatakan pengacaranya Eggi Sudjana.
"Dia kan banyak teman, alumni sana dan banyak jaringan. Dia sudah dinyatakan keturunan Nabi Muhammad ke-39 apa berapa gitu. Nasab (garis keturunan) sudah jelas. Menurut pemerintahan Kerajaan Saudi, kalau dia nasab sampai ke Rasulullah, dijamin semua oleh pemerintah itu," kata Eggi di Bareskrim Polri, Jalan Merdeka Timur, Selasa (10/10/2017).
Namun, kenyataanya, kabar atau informasi tersebut adalah berita bohong atau hoax yang sengaja disebarluaskan pihak tertentu, karena pihak Arab Saudi sendiri tak pernah mengeluarkan statement seperti itu.
Habib Rizieq Diperiksa selama 28 Jam
Kabar yang muncul belakangan ini, bahwa HRS diperiksa dan ditahan selama 28 jam adalah kabar yang benar-benar valid. Tentu saja, banyak yang mempertanyakan itu, bahkan tidak mempercayai kebenaran berita itu, khususnya mereka yang selama ini mengkultuskan HRS.
Berita tersebut dibenarkan Kementerian Luar Negeri bahwa HRS sempat diperiksa aparat keamanan Arab Saudi. Pemeriksaan tersebut terkait adanya laporan warga negara Saudi yang melihat bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid terpasang di kediaman HRS di Mekkah.