Lihat ke Halaman Asli

Syakira Agri

mahasiswa aktif sekolah vokasi ipb

Pendidikan di Masa Pandemi

Diperbarui: 30 Juli 2021   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sejak 30 Januari 2020 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan  covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat secara global.Covid-19 merupakan  penyakit menular yang menyerang sistem pernafasan  manusia.Dilansir dari infkesimerging.kemkes gejala virus ini bermacam-macam,mulai dari flu biasa hingga gejala serius lainnya seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan  Sindrom Pernafasan Akut Berat/SARS.Penularan virus covid-19 dapat terjadi ketika penderita mengeluarkan tetesan kecil saat batuk atau bersin lalu terkena benda dan kemudian benda tersebut disentuh orang lain,maka orang tersebut bisa terinfeksi covid-19 jika ia memegang mata,hidung atau  mulut.

Penularan virus ini juga bisa terjadi karena adanya kontak fisik dengan  penderita.Misalkan dengan berjabat tangan,karena kita tidak tahu berapa banyak jenis kuman yang ada ditangan kita dan orang lain.Tempat ramai juga menjadi salah satu penyebab penularan covid-19 karna memungkinkan terjadinya sentuhan fisik dengan orang lain.

Pemerintah mulai menetapkan beberapa kebijakan untuk menekan angka penyebaran virus corona yang masuk ke Indonesia.Seperti menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB) dan mengubah sistem pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring.Hal ini tentu menuai pro dan kontra dari berbagai pihak.Banyak masyarakat yang mengeluh karna dengan adanya PSBB mereka tidak dapat bergerak bebas.Begitupun para pedagang,mereka mengaku bahwa omset penjualan selama PSBB sangat turun drastis.

Pendidikan pun turut terkena imbas dari adanya pandemi ini.Dengan kebijakan pemerintah menetapkan sistem pembelajaran daring tidak sedikit siswa yang mengaku mengalami banyak masalah saat melakukan pembelajaran daring.Tidak adanya fasilitas belajar online seperti handphone atau laptop menjadi masalah utama bagi siswa kurang mampu.Maka dari itu pada awal mei 2020 pemerintah melakukan usaha untuk mengatasi masalah pada pembelajaran daring,seperti memfasilitasi handphone/laptop bagi siswa kurang mampu dan memberikan bantuan kuota bagi seluruh siswa.

Tentu pembelajaran online ini tidak seefektif pembelajaran tatap muka.Para guru dituntut untuk berfikir kreatif agar dapat menyampaikan materi yang bisa dipahami oleh siswa tanpa membuat siswa jenuh walau pembelajaran dilakukan secara online.Para siswa juga dituntut untuk memahami setiap materi yang disampaikan oleh guru dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberi oleh guru.Dalam sistem pembelajaran online ini orangtua pun mempunyai peran penting untuk memfasilitasi dan mendampingi anak saat pembelajaran online.

Sudah lebih dari satu tahun Indonesia menetapkan sistem pembelajaran online.Banyak siswa yang mengeluh bahwa mereka sangat rindu bertemu teman-temannya dan berharap dapat melakukan kegiatan belajar mengajar disekolah seperti sebelum adanya pandemi ini.Dilansir dari website resmi  kemendikbud pada Agustus 2020 empat menteri memberikan penyesuaian untuk daerah yang berada pada zona kuning dan hijau  untuk membuka kembali satuan pendidikan.Namun hal ini bukan suatu paksaan,keputusan tetap berada ditangan pemerintah daerah,kepala sekolah dan orangtua siswa.

Protokol kesehatan dan pengawasan yang ketat juga harus diterapkan saat pembelajaran tatap muka.Hal ini dilakukan demi menjaga kesehatan para siswa dan juga para pengajar.Dan jika ada indikasi tidak aman atau zona daerah sekolah tersebut berubah warna maka sekolah tersebut harus ditutup dan kembali melakukan pembelajaran secara daring.Berbeda dari daerah zona kuning dan hijau,sekolah yang berada di zona merah hingga saat ini belum diberi izin untuk melakukan pembelajaran tatap muka karna jumlah kasus yang masih terus meningkat.

Tentu kita semua berharap agar pandemi ini segera berlalu,sehingga kita dapat melakukan aktivitas normal dan para siswa dapat kembali melakukan pembelajaran tatap muka disekolah.Tidak dapat diprediksi kapan pandemi ini akan berakhir.Maka dari itu mari mulai dari sekarang kita mulai ikut serta untuk melawan virus covid-19 dengan sering mencuci tangan,memakai masker,menjaga jarak dan menghindari tempat ramai.Dan semoga kita semua selalu diberi kesehatan serta kesabaran dalam menghadapi musibah ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline